Bab 6

507 66 8
                                    

Di dunia manusia, Nathan duduk sendirian di rumahnya. Ia melihat meja makan belum ada makanan apa-apa. Nathan membuka kulkasnya dan mengeluarkan beberapa bahan makanan. Saat akan memulai masak, bel rumah Nathan bunyi.

Nathan berlari kedepan melihat siapa yang datang. Nathan membuka pintu, Kevin berdiri di depan sana. "Kak Kevin, ayo masuk."

"Sayangku, aku tahu kamu sendirian dirumah. Aku tidur disini malam ini untuk menemanimu." seru Kevin.

"Terimakasih, kak Kevin sudah makan? Aku buatkan makanan dulu. Aku sedang memasak soalnya," ujar Nathan.

"Wuaaah, istriku bisa masak? Baiklah aku tidak sabar untuk mencicipi masakan kamu." sahut Kevin.

Nathan hanya tersenyum, lalu Nathan melanjutkan memasaknya. Kevin duduk di meja makan sambil memainkan ponselnya. Nathan selesai memasak, masakan sederhana namun aromanya sangat menggoda. Kevin berbicara. "Aromanya menggoda selera sekali, aku cicip ya?"

Nathan mengangguk, benar saja rasanya sangat enak. Kevin tidak sabar. "Waaaaaaah enaknya... Ayo makan, aku sudah lapar."

"Ayo makan..." sahut Nathan.

Nathan menganbilkan nasi di piring Kevin, Seperti biasa Nathan melayani Kevin dengan baik. Bahkan kebiasaan Kevin dari kecil tidak pernah hilang, selalu menyuapkan makanan kemulut Nathan setelah suapan pertamanya. Nathan juga menerima suapan itu, hal sederhana itu membuat Kavin bahagia.

Mereka melanjutkan makan mereka, setelah selesai Nathan membereskan semua peralatan makan itu. Kevin memeluk Nathan dari belakang, Nathan berbalik lalu mencium bibir Kevin.

"Mmuach... Sana duduk dulu, nonton Televisi atau main game." ujar Nathan.

"Tidak mau, mau seperti ini saja." sahut Kevin.

"Aku sudah mau selesai kok, sana duduk dulu disitu. Ada biskuit," ujar Nathan.

Kevin paling suka makan biskuit dari kecil dan minun susu. Hal itu tidak pernah berubah sampai sekarang, biskuit choco chip kesukaannya adalah buatan ibunya, tapi sejak beranjak dewasa, ia berubah menyukai biskuit buatan Nathan. Nathan juga belajar dari ibunya Kevin. Kevin duduk di sofa sambil menonton Televisi, tidak menonton Nathan yang sedang sibuk membereskan peralatan makan tadi. Nathan selesai, kemudian Nathan menghampiri Kevin.

Kevin reflek merentangkan tangannya agar Nathan masuk kedalam pelukan hangat Kevin. Nathan sudah peka akan hal itu, lalu Nathan pergi kepelukan Kevin. Nathan berbicara. "Dari tadi tidak menyalakan TV?"

"Tidak, aku hanya memperhatikanmu saja." sahut Kevin.

"Aku dari tadi disana, ngapain di liatin terus coba?" seru Nathan.

"Dari dulu juga seperti itu sayang, biskuitnya enak cokelatnya lebih banyak." ujar Kevin.

"Iya, tadi aku perbanyak choco chipnya. Kamu jangan banyak-banyak makan yang manis-manis, nanti gigimu sakit." seru Nathan.

Seperti biasa, Nathan selalu mengomel kalau melihat Kevin makan terlalu banyak makanan manis, seperti seorang ibu yang perhatian dengan anaknya. Lalu seperti biasa Kevin menjawab. "Kamu saja semanis ini, lebih manis dari gulali."

"Dasar, sudah ah... Yuk ke kamar." sahut Nathan.

Kevin mengangguk, lalu Nathan memberinya air putih. Sesampainya di kamar, Nathan menyuruh Kevin gosok gigi. "Gosok gigi dulu sebelum tidur, ayo."

"Tidak mau..." sahut Kevin manjah.

Nathan tersenyum, Nathan tau apa yang harus dia lakukan. "Ayo kekamar mandi dulu,"

Kevin menurutinya, Seperti biasa kalau Kevin malas, Nathan yang menggosokkan gigi Kevin, dan Kevin menuruti semuanya. Setelah selesai, Nathan menggosok giginya sendiri. Mereka berdua selesai, lalu Nathan memakai Skincare routinenya, ia juga memakaikan untuk Kevin. Kevin hanya diam pasrah, namun hal itu yang disukainya. Perlakuan Nathan ke Kevin sangat membuatnya bahagia.

BL- MAGIC STONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang