Nathan merasa ada kekuatan yang lain saat sedang membaca buku dari Rangga. Nathan selesai membaca buku itu lalu menyimpanmya di dalam tubuhnya sendiri. Nathan waspada, lalu Nathan melihat ada sesuatu di balik rak buku di pojokan paling ujung. Nathan berjalan kearah rak buku itu, lalu saat Nathan menyentuh salah satu buku, Rak buku itu berubah menjadi sebuah pintu. Nathan masuk kedalam dan pintu itu tertutup dengan sendirinya. Nathan terus masuk kedalam ruangan rahasia yang membentuk sebuah lorong. Lalu disisi kiri dan kanan lorong itu terdapat obor yang menyala dengan sendirinya untuk menerangi jalan. Nathan terus berjalan, aroma hutan pinus begitu kuat, namun berubah menjadi aroma bunga Pheoni, saat berjalan lagi angin berhembus lembut menyibak rambut Nathan.
"Nathaaaaaan... Kemarilah, Nathaaaaan...." Tiba-tiba terdengar suara yang memanggil namanya.
Suara wanita, lalu Nathan mengikuti sumber suara itu. Nathan terus berjalan hingga sampai di satu tempat yang begitu terang dan warna warni bunga terlihat. Nathan mendengar suara-suara itu itu lagi, ia melihat sekelilingnya tempat yang tidak biasa. Nathan melihat sosok berlarian kesana kemari, lalu saat melihat Nathan datang dua sosok itu terdiam. Bentuknya kecil seperti Troll, Nathan tersenyum.
Kedua makhluk kecil itu menghampiri Nathan, lalu Nathan berbicara. "Kalian siapa? Kenapa bisa berada disini?"
"Selamat datang, ini adalah dunia bawah Dunia sihir, kami penghuni sini." sahut Kedua makhluk itu.
Nathan menoleh kekanan dan kekiri melihat apakah masih ada yang lain? Ternyata benar, ada benerapa makhluk lainnya yang bersembunyi, lalu keluar yang jauh lebih tua. Berjanggut putih sambil memegang tongkat, itu adalah yang tertua disana lebih tepatnya seperti kepala suku. Nathan memberi hormat, lalu kepala suku itu berbicara. "Bagaimana kau bisa kemari, wahai anak manusia?"
Nathan berlutut agar tinggi badannya sama dengan makhluk-makhlum itu. "Maaf kalau kehadiranku mengganggu kalian semua, aku tidak sengaja masuk kemari. Dan aku tidak tahu kalau ada kehidupan Lain di dunia sihir."
"Apakah kau datang dari dunia atas sana nak?" sahut Tetuah itu.
"Benar, aku kemari karena mendengar suara seperti ada yang memanggilku. Tapi saat aku mencari dari mana sumber suara itu berasal, aku tidak menemukannya." ujar Nathan.
Kepala suku atau tetua para Troll bukan makhluk kecil yang mirip dengan Troll itu mengangguk. Para makhluk kecil itu membawa nathan kesebuah tempat, tempat dimana pohon kehidupan dunia sihir berada. Kepala suku Troll itu membiarkan Nathan berjalan menghampiri pohon itu, pohon itu tampak sedikit redup, biasanya ketika kelima batu itu masih ada, pohon itu akan bersinar terang. Nathan menyentuh pohon itu, seketika pohon itu bersinar terang seperti sediakala.
Nathan terkejut, Nathan melihat tangannya yang bersinar terang, lalu penampilannya berubah. "Ini? Ini tidak mungkin..."
Kepala suku Troll itu berlutut di hadapan Nathan, Nathan yang bingung langsung berbicara. "Apa yang kalian lakukan?"
"Hormat kami kepada sang penjaga Magic Stone." sahut mereka semua.
"Tapi, aku tidak mengerti." sahut Nathan.
"Tuan, anda telah terpilih menjadi penjaga batu ajaib. Pasti di anda telah memiliki salah satu batu ajaib itu, itu sebabnya pohon itu bersinar lebih terang. Ketika kelima batu itu bersatu, pohon ini akan bersinar sangat terang, sinarnya sangat indah." sahut Kepala suku.
Nathan yang bingung hanya diam, lalu berbicara. "Mungkin benar, aku memiliki salah satunya. Bisakah kalian memberitahuku, dimana empat batu tersisa?"
Kepala suku berpikir sebelum berbicara, lalu setelah beberapa saat terdiam akhirnya berbicara. "Tuan, ke empat batu itu telah hilang ratusan tahun yang lalu. Bahkan kami semua tidak tahu dimana batu itu, dan kami juga sangat kaget dunia sihir yang telah lama menghilang dan mati kini datang dan hidup kembali."
KAMU SEDANG MEMBACA
BL- MAGIC STONE
FantasySeorang anak remaja harus terjebak dengan situasi yang sangat sulit. Bahkan semua kejadiannya begitu cepat, Semua terjadi di luar nalar dan akal sehatnya. Nathan tidak menyadari kalau dirinya memiliki sihir yang mungkin tidak di miliki oleh orang la...