Bab 10

386 54 4
                                    

Nathan dan Douglas pergi kedunia sihir, tapi tidak langsung keistana megah melainkan kerumah paman Douglas terlebih dahulu. Nathan berbicara. "Paman ini dimana?"

"Ini rumah saya tuan, kita disini dulu. Setelah itu kita akan jalan-jalan keliling kota sihir." Sahut Douglas.

Nathan mengangguk, lalu Douglas mengajak Nathan kekamarnya untuk istirahat, Hari di Dunia Sihir hampir sama namun waktunya lebih cepat. Nathan melihat sebuah buku yang sangat menggelitik jari Nathan untuk membacanya. Nathan membuka dan membaca buku itu, ia sangat meyukai buku itu. Nathan menyimpan buku tadi di kamarnya. Douglas berbicara. "Tuan, ayo kita jalan-jalan."

Nathan mengangguk, Douglas membawa Nathan pergi berkeliling kota sihir. Nathan takjub... "Uuwaaaaaah... Keren sekali,"

"Tuan suka membaca buku kan? Saya akan ajak tuan ke perpustakaan sihir." ujar Douglas.

Nathan mengangguk penuh antusias, Nathan melihat sekelilingnya dan melihat orang-orang yang berlalu lalang sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Pakaian yang di kenakan sedikit aneh, dan beda dari dunia manusia biasa. "Paman, apakah gaya pakaian mereka memeang seperti itu? Sedikit kuno tapi bagus sih,"

"Memang seperti itu, kalau tuan muda tinggal disini juga akan berpenampilan seperti mereka." sahut Douglas.

Nathan mengangguk, lalu mereka sampai di perpustakaan yang di bicarakan Douglas. Perpustakaan itu adalah milik sahabat Douglas, sesampainya disana Douglas di sambut hangat oleh sahabatnya Dorothi. "Ouh Douglas, apa kabar?"

"Aku baik Dorothi, aku membawa anak majikanku untuk membaca beberapa buku." sahut Douglas.

"Oooh, hai Nyonya. Saya Nathan, bolehkah saya meminjam beberapa buku?" ujar Nathan.

Dorothi tersenyum lalu berbicara. "Tentu saja nak, mari masuk. Pilihlah buku mans yang kau suka nak,"

Nathan sangat senang, lalu ia masuk kedalam perpustakaan. Nathan melihat-lihat buku, namun Nathan seperti mendengar suara bisikan memanggil namanya. "Nathaaaan.... Nathaaaaan..."

"Huh?..." Nathan menoleh dan melihat kesana kemari.

Tangan Nathan tergelitik untuk mengambil satu buku yang terlihat tua. Nathan memang selalu tertarik dengan buku yang sudah lebih tua dari buku lain, tapi kali ini entah mengapa buku itu seolah seperti memanggilnya. Nathan mengambil buku itu dan ia membacanya, Nathan duduk di bangku paling ujung dekat jendela. Dorothi melihat Nathan memegang buku yang selama ini tidak bisa di sentuh oleh siapapun.

"Itu... Itu buku yang lama dan sama sekali tidak tersentuh oleh orang lain. Ketika buku itu di sentuh orang-orang disini akan tersentrum. Tapi Nathan, dia..." seru Dorothi.

Dauglas berbicara. "Anak ini sangat misterius, aku sendiri juga tidak tau, apakah dia seorang penyihir atau bukan."

Mereka memperhatikan Nathan yang serius membaca buku itu. Ekspresi Nathan berubah-ubah saat membaca buku itu, kadang senyum, kadang marah, kadang kesal, kadang tidak bisa di tebak. Apa sebenarnya yang ada di buku itu? Nathan selesai membaca bagian akhir, Nathan mengembalikan buku itu, tapi ada rasa was was dan khawatir saat Nathan selesai membaca buku itu. Nathan berjalan kearah Dauglas, Dorothi penasaran lalu berbicara. "Nak, apa kau suka dengan buku itu?"

"Nyonya, aku suka... Tapi aku sedikit khawatir juga." ujar Nathan.

"Kenapa?" tanya Dauglas.

Nathan terdiam sejenak, ia melihat sekeliling kota. Perasaannya mendadak jadi tidak enak, ia merasakan akan terjadi sesuatu. "Paman... Aku merasakan sepertinya akan...."

Jeduuuuuummm

Belum selesai Nathan berbicara suara ledakan sudah terdengar. Dauglas, Dorothi, dan Nathan menoleh kearah sumber suara. Nathan berbicara. "Paman, apa yang terjadi?"

BL- MAGIC STONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang