Halo ketemu lagi di cerita baru aku, jangan lupa tinggalkan jejak Vote dan komennya ya... Happy Reading...
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Seorang anak sedang asik berjualan bunga di pinggir jalan, anak itu menjaga kios bunganya yang terletak di pinggir jalan besar Rennes. Anak itu asik sambil membaca buku pinjaman dari perpustakaan yang ayahnya pinjamkan. Ia sibuk membantu ibunya berjualan bunga, sementara ayahnya sibuk bekerja sebagai penjaga perpustakaan.
Wanita cantik dan tampak awet muda memanggil anak kecil itu. "Nathan, kemari bantu ibu sebentar nak."
"Baik ibu, ada yang bisa Nathan bantu?" sahut Nathan sambil berjalan kearah ibunya.
"Nak, tolong antarkan pesanan bunga ini ke jalan Cannes nomor 6 E yang di ujung jalan itu." ujar Ibunya yang bernama Nana.
"Baik bu," sahut Nathan.
Nathan meletakkan bunga itu di keranjang sepedanya, ia mengayuh sepeda itu dengan senang. Nathan selalu rajin dan dengan senang hati membantu ibunya berjualan bunga. Kadang kalau dirinya tengah tidak sibuk Nathan selalu menghampiri ayahnya dan menjahili ayahnya. Tapi kali ini arah mengantarkan bunga itu tidak melewati perpustakaan dimana ayahnya bekerja.
Nathan sampai di depan gerbang rumah mewah dan megah, rumah yang memesan bunga itu. Nathan menyapa penjaga. "Halo, maaf tuan... Saya mau mengantar pesanan bunga, untuk tuan Kevin."
"Ooooh, mari silahkan masuk." seru penjaga itu.
"Terimakasih..." ujar Nathan ramah.
Nathan mengayuh sepedanya lagi, ia memarkirkan sepedanya terlebih dahulu lalu pergi kepintu. Tombol bel rumah itu sangat tinggi, jadi Nathan tidak bisa menekan belnya. Lalu Nathan hanya mengetuk pintu rumah itu. Seorang pelayan membuka pintu, lalu tersenyum kearah Nathan.
"Ouh, kau anak nakal... Bunga untuk tuan Kevin?" seru pelayan wanita itu.
"Halo bibi Miranda apa kabar? Apakah bibi baik-baik saja? Oh benar, ini untuk tuan Kevin. Ibu memintaku untuk mengantarkan bunga ini," sahut Nathan.
"Baiklah, ini uangnya yah... Oh iya bibi punya kue untukmu, tunggu sebentar ya." seru Miranda.
Nathan menerima uang itu, dan ia pun menunggu Miranda memberikan kue itu. Saat tengah asik menunggu kue dari Miranda, Nathan melihat ada anak kecil seusianya turun dari tangga. Saat melihat Miranda membawa kotak kue, anak itu berbicara. "Bibi, mau dibawa kemana kue itu?"
"Tuan Kevin, maaf ini... Oh ini ada kiriman bunga untuk Kevin. Hadiah dari ayah tuan." ujar Miranda.
Miranda sedikit takut, karena Kevin tidak pernah mengijinkan siapapun memberikan makanan untuk orang lain. Terlebih itu adalah kue miliknya, mau di makan atau tidak olehnya, kue itu harus tetap di buang. "Tuan, kue ini untuk anak yang mengantarkan bunga ini."
"Hmmm..." gumam Kevin.
Kevin mengambil kotak kue itu lalu membawanya kembali kebelakang. Miranda berjalan kedepan untuk berbicara kepada Nathan. "Nak, maaf kuenya..."
"Hehehe, tidak apa-apa bik... Ya sudah Nathan mau kembali ke kios memberikan uang ini ke ibu." ujar Nathan sambil tersenyum.
Saat Nathan akan pergi, Kevin melihat Nathan yang tengah bersenandung sambil berlarian kecil menuju kesepedanya. Lalu Kevin keluar dan memanggil Nathan. "Heh kau... Kemari."
"Huh? Aku?" sahut Nathan sambil menunjuk dirinya sendiri.
Kevin mengangguk, lalu Nathan berjalan menghampiri Kevin. Kevin membawa kotak kue yang lebih besar, lalu berbicara. "Ini bawalah, aku tidak suka dengan kuenya."
KAMU SEDANG MEMBACA
BL- MAGIC STONE
FantasySeorang anak remaja harus terjebak dengan situasi yang sangat sulit. Bahkan semua kejadiannya begitu cepat, Semua terjadi di luar nalar dan akal sehatnya. Nathan tidak menyadari kalau dirinya memiliki sihir yang mungkin tidak di miliki oleh orang la...