1.maaf papa

26 5 4
                                    

         Aku tak menyesali apa yang
    Sudah terjadi,tapi aku menyesal
             Pada diriku sendiri.....

          
                    Heppy reading.....

Brak!!!

Bian terlonjak kaget karna pintu tiba-tiba di dobrak oleh sang papa

Ia segera melepas earphone yang sempat bertengger di telinganya

Iya Bian sedang duduk santai di tempat tidurnya sambil mendengarkan lagu lewat handphone nya

"PUNYA KUPING ATAU GAK KAMU SEBENAR NYA,SAYA CAPEK MANGGIL-MANGGIL KAMU DARI TADI"

"ma_maaf pa...Bian tadi lagi-"

"LAGI APA?HAH,LAGI APA KAMU? SAMPE-SAMPE GAK DENGAR PAPA PANGGIL KAMU?MASIH PUNYA KUPING KAN,MASIH BERFUNGSIH ATAU ENGGAK KUPING KAMU?"

Bian hanya menunduk kepalanya,tak berani memandang mata papanya yang seram itu.tangannya mengepal kuat

"KALAU ORANG TUA NANYA ITU DI JAWAB,JANGAN JADI LAKI-LAKI PENGECUT KAMU"

"Bian tadi lagi dengarin musik pa"
Dengan nada rendah Bian berusaha tidak menangis,karna kristal bening sudah hampir jatuh

"apa yang lebih penting dari ini,hah?kamu hidup itu buat nyenengin orang tua,bukan malah tinggal enaknya saja,kenapa kamu gak belajar?LEBIH PENTING MANA DENGERIN MUSIK ATAU BELAJAR HAH?KAMU MASIH BISA DI ATUR GAK?"

"maaf pa...Bian akan belajar setelah makan malam nanti"

"Apa makan malam?tidak ada makan malam untuk kamu malam ini!paham?"

Argha pergi meninggalkan kamar Bian dengan perasaan kacau,entah kacau karna apa,emosi Argha sering kali naik akhir-akhir ini

Bian berdiri menuju pintu untuk ia tutup kembali,hatinya terasa sakit,sakit atas ucapan papanya tadi

"Maaf pah...!"gumamnya sambil memandang bahu sang papa

Bian berjalan menuju meja belajarnya,ia mulai membuka buku-buku tebal yang bertengger di meja,ia mengambil salah satu buku dan segera ia belajar

Setelah ia mengerjakan beberapa soal,ia mulai merasa lapar,karna belum makan sedari siang tadi

Bian melirik jam dinding yang ada di kamarnya,ternyata sudah pukul 10.23 malam

"Kalau gue turun untuk mengambil beberapa cemilan mungkin tak akan jadi masalah" batin Bian,dan bergegas menuju dapur untuk mengambil sedikit cemilan

Setelah mengambil beberapa stick coklat ia kembali menuju kamarnya

Sampai di depan ruangan kerja sang papa,Bian melihat papanya yang sedang bekerja,tangan nya sibuk mengetik di komputer nya,dan sesekali meminum teh yang sudah di sediakan mama untuk papa

Tanpa berpikir panjang Bian segera berjalan menuju kamarnya,ia langsung memakan cemilan yang ia ambil barusan untuk mengganjal perutnya,setelah perutnya merasa baikan ia berbaring dan mulai tertidur

                         

                         

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dear Albian✓[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang