12

9 3 1
                                    


Happy reading

Sebulan kemudian!

Bian kembali ke sekolah nya,ia sedikit bersemangat karna akan bertemu cindi lagi,sebulan kurang cindi tak lagi menjenguknya di rumah atau di rumah sakit

Sampai di sekolah Bian terkejut,karna cindi terlihat sangat dekat dengan murid lain

'tidak,aku tidak boleh seperti ini,cindi berhak berteman dengan siapa pun,aku tak bisa melarangnya,biarkan dia bian'ucap Bian dalam hati

Bian berjalan menuju kelasnya,ia melewati cindi dan temannya,saat Bian melewati mereka,dengan sengaja cindi melintangkan kakinya,dan membuat Bian jatuh tersungkur

Semua murid yang berada di sana tertawa,Bian terkejut,kenapa cindi jadi ikut-ikutan memperlakukan Bian seperti ini?

"Kau sudah puas?atau belum?aku sudah tau kebusukan mu Bian"ucap cindi

"m_maksud kamu apa cin?"tanya Bian berusaha bangun

"Gak usah pura-pura gak tau Bian,kamu bicara yang tidak-tidak tentang ku kan?,dan kau juga berencana ingin melenyapkan ku kan,jujur Bian?"ucap cindi yang membuat Bian terkejut

"Ak_aku gak pernah bicara yang gak gak tentang kamu cin,kenapa kamu jadi gak percaya sama ku?"tanya Bian

"Aku benci sama kamu Bian,aku nyesel pernah kenal kamu"ucap Sindi sambil menuang susu kotak yang ia beli di kantin tadi

Sakit hati,kecewa yang Bian rasakan saat ini,perasaan yang sedih,cindi satu-satunya orang yang Bian kenal dengan baik,cindi yang Bian anggap sahabat baik,cindi yang Bian anggap pahlawan tempo bulan lalu kini juga pergi

Pergi meninggalkan nya sendiri?,Bian sendiri lagi sekarang,air mata Bian jatuh tanpa permisi,baju Bian kotor,saat Bian ingin keluar dari sekolah itu ia di siram dengan air dingin oleh Dian dari atas balkon sekolah

Baju Bian basah,kotor sebab air yang di siram Dian bercampur pasir
Bian cepat-cepat berjalan lari keluar sekolah,entah kemana larinya

Bian pulang dengan cepat,ia memasuki kamarnya dan membersihkan tubuhnya,setelah itu Bian turun untuk menemui bi Hanum yang sedang sibuk di dapur

"Bibi,apa yang sedang bibi buat?apa boleh bantu?"tanya Bian

"Loh,mas Bian kok udah pulang?bukanya masih jam sekolah ya mas?"tanya bibi balik

"Iya,soalnya tadi gurunya ada kunjungan mendadak bi,makanya cepet pulang"ucap Bian

"Udah mas Bian gak perlu bantu,temenin bibi aja,mas duduk aja di situ gak pa-pa"ucap bi Hanum

"BI..apa boleh Bian bertanya?"tanya Bian pada bibi yang sibuk memotong sayur

"Boleh dong mas!"jawab bibi Hanum

"Jika bibi di beri pilihan antara menyerah karna lelah atau bertahan demi kebenaran,maka bibi akan memilih yang mana?"tanya Bian yang membuat bi Hanum sedikit berfikir

"Emang kenapa atuh mas,kok tanya nya begitu?"tanya bibi

"Gak papa bi,Bian pengen tau aja jawaban bibi apa?"

"Eumm kalau bibi di beri pilihan seperti ini..bibi akan memilih bertahan demi kebenaran"ucap bibi

"Kenapa memilih bertahan karna kebenaran?kebenaran kan sangat berat di dapat,apa lagi dalam kasus yang sulit untuk di percaya?"ucap Bian lagi

"Kebenaran itu selalu ada walau kadang datangnya terlambat,dari itu kita harus menunggu,berusaha,dan berdoa,agar kebenaran itu lebih cepat di dapat"ucap bibi

Bian hanya diam,tak ingin bertanya lagi atau berbicara lagi,ia lebih memilih melihat bi Hanum yang sibuk dengan alat dapurnya

>>•<<

Dear Albian✓[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang