4.nilai ini lagi

16 5 3
                                    


Sedikit kasih sayang untuk ku,apakah seberat itu?aku ingin merasakannya,walau sekecil apapun itu....

Sedikit kasih sayang untuk ku,apakah seberat itu?aku ingin merasakannya,walau sekecil apapun itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

     
          Happy reading

Berjalan seorang diri,tanpa ada teman di sisinya?ya,Bian jalan sendiri di taman,keadaan taman sedikit ramai,tapi tetap saja sunyi bagi Bian walau berada di keramaian

Duduk di salah satu kursi,dan menatap beberapa lembar tugas yang ia bawa dari sekolah nya,lebar tugas yang membuatnya enggan untuk pulang ke rumah,karna tau pasti papanya sudah berada di rumah

"Huhh...Nilai ini lagi?,kapan aku bisa mendapat nilai lebih bagus lagi agar papa tak marah?"

80,87,89,90 dan 85,nilai masing-masing lembaran kertas yang Bian pegang,iya,itu hasil ujiannya selama 2 hari,tersisa 6 hari lagi.padahal ia sudah belajar susah paya tapi nilai nya tetap segini

Tanpa berpikir panjang bian berjalan menyelusuri jalan arah pulang karna hari mulai sore,setelah sampai di rumah ia langsung menaiki anak tangga dan masuk ke kamarnya,ia rebahkan tubuh lelahnya

Tak lama ia mendengar suara mobil berhenti,siapa lagi kalau bukan mas Banu,tapi mas Banu tidak sendirian saat ini ia kembali bersama mama

"PAPA LIAT DEH,2 PIALA AKU BAWA SEKALIGUS UNTUK PAPA"ucap Banu berjalan menuju sang papa yang berada di ruang tengah

Mendengar itu sang papa terlihat bangga pada putra nya itu,siapa yang tidak bangga 2 piala olimpiade di menangkan oleh Banu,besok olimpiade terakhir

"Wah anak papa hebat,papa bangga sama kamu"ucap sang papa memuji Banu

"Papa tau,mas Banu menjawab semua pertanyaan dengan benar,mama juga bangga sama mas Banu"ucap mama dengan yakinnya

"Selamat untuk anak papa,kamu berhasil mas,sesuai janji papa,1 mata olimpiade lagi,dan mobil yang kamu mau otomatis papa belikan"

"Beneran pa?"tanya Banu senang yang di jawab anggukan oleh sang papa

"Mas mau apa dari mama hmm?tanya mama dengan senyum manisnya

Mendengar itu mas Banu menoleh memandang sang mama
"Mas gak mau apa-apa dari mama,mas cuma mau mama selalu ada untuk Banu,apa pun yang terjadi"

Sang mama hanya mengangguk mengiyakan tuturan sang anak

Tanpa sadar sepasang mata dengan kristal bening menatap mereka dari lantai 2,ya,Bian berada di sana sejak mas Banu berteriak sambil membawa 2 piala kemenangan nya

"Mas makan dulu sarapan kamu,biar konsen nanti belajarnya sayang"ucap sang papa pada anak yang posisinya sekarang menjadi anak sulung

Bian sudah terbiasa dengan itu,sejak 5 tahun dan beberapa hari lagi menjadi 6 tahun,selama itu ia berada di rumah nya,yang baginya ini semuanya asing hanya bi Hanum lah yang dekat dengan nya

Dear Albian✓[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang