Aku harap pilihan ini adalah yang terbaik...jangan salahkan aku
Happy reading....."Bian,apa kau tak ingin melakukan kemoterapi?kau tak boleh hidup ketergantungan dengan obat terus,udah 1 tahun Bian,kanker mu juga sudah stadium 2kan?"ucap Aris pada Bian yang masih setia diam di depannya
"Tidak,tidak akan ku lakukan,aku ta ingin melakukan kemo,aku hanya butuh obat,dan jika suatu saat aku lelah,aku bisa pergi dengan cepat kan?"balas Bian datar
"Maksud mu apa Bian"tanya Aris bingung
Bian hanya diam tak ingin membalas pertanyaan dokter nya itu
Ceklek
"Baru pulang?,dari mana saja kamu?kenapa terus-terusan keluyuran gak jelas,bukannya belajar"ucap sang papa yang sedang duduk bersama Banu
Banu hanya diam memperhatikan sang adik yang keliatannya semakin kurus itu
'kenapa Bian pucat,dan kenapa juga dia makin kurus?apa dia tak pernah makan?,aish,ngapain juga aku peduli'
Banu dalam hati"Maaf pa...Bian tadi habis dari rumah temen"ucap Bian masih menunduk
Sang papa tak membalas jawaban dari sang anak nya itu,Bian berjalan menaiki anak tangga menuju kamarnya
Membaringkan tubuhnya yang sangat lelah
Tiba-tiba Bian merasakan ada sesuatu yang turun dengan deras melalui hidungnya,Bian menyentuh hidungnya dan benar saja hidupnya mengeluarkan darah segar,segera ia menuju kamar mandi
Banu memanggil Bian dari depan pintu kamar,namun tak ada jawaban,Banu membuka pintu itu dan ia tak melihat Bian di sana,saat ia mau kembali turun ke bawah untuk menemui temannya ia mendengar suara Bian dan suara air dari kamar mandi
"Aish...darah ini lagi,kau selalu menyusahkan ku,bisa tidak kau datang saat yang tepat,jangan sembarangan,kalau ada yang tau bagaimana?"monolog Bian di kamar mandinya
"Hmm....luka lebam ini sebenar nya datang dari mana?,bukannya berkurang tapi malah bertambah,dokter bilang ini karna penyakit ku!aish...dasar penyakit sialan"monolog nya lagi
Banu mendengar semua,ia bingung Bian berbicara pada siapa?darah?apa dia menelfon seseorang bernama darah?dan apa tadi penyakit?dan apa juga maksud dari lebam?
Dengan tak ingin pusing Banu memanggil Bian untuk membantunya membuatkan minuman untuk temannya,karna papa sudah kembali ke kamarnya dan bi Hanum sedang pergi ke pasar
"Bian?apa kau di dalam?"ucapnya di depan pintu kamar mandi
"Eh..iya,aku sedang...see...da..Ng mandi,iya aku sedang mandi,ada apa?apa mas perlu sesuatu?"jawab Bian sedikit terbata
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Albian✓[END]
Teen FictionSEBELUM MEMBACA ALANGKAH BAIKNYA UNTUK SALING FOLLOW MEMFOLLOW......☺️😊 Kisah anak bungsu yang di benci oleh keluarganya,hanya karna sebuah insiden yang tidak bisa di percaya oleh sang papa. Insiden kecelakaan yang menewaskan seorang pemuda berkari...