15.dear albian

9 3 1
                                    


Happy reading

"Kalian masih menganggap ku pembunuh?"tanya Bian yang berhasil membuat jantung Banu seketika berhenti

>>•<<

"Kemana si Bian,ni udah hampir sebulan gak masuk sekolah,apa di sudah mati?"tanya teman Dian di kantin sekolah

"Iya ya?tangannya gue sakit kalo Gak mukul dia" ucap temannya lagi

Cindi mendengar itu,ia tau Bian tak datang 3 Minggu,bahkan tak ada kabar sama sekali

Saat cindi ingin ke toilet ia gak sengaja mendengar seorang siswi bercerita tantang Bian pada temannya

'aku salut sama mu,bagaimana bisa kamu memperdayai cindi untuk menjadi benci sama bian'ucap seseorang di dalam toilet

'itu sangat mudah Chelsea,aku hanya merekayasa semua rekaman itu,padahal itu suara Dian'ucap Yuri pada Chelsea

'jadi itu semua gak bener,Bian gak pernah jelek-jelek in aku selama ini,berarti aku udah salah dong'dialog cindi

Cindi berlari keluar sekolah menuju rumah Bian,ia menangis mengingat dirinya yang menumpahkan susu kotak di kepala Bian,dan berbicara kotor padanya

'aku benci kamu bian'

'aku menyesal pernah kenal kamu'

Cindi terus menangis mengingat ucapannya pada Bian waktu itu

>>•<<

"Bian ayo masuk,seperti nya mataharinya sudah mulai nampak,nanti sore kita keluar lagi"ucap Banu pada Bian untuk mengalihkan pembicaraan

Bian masih memakan buburnya hanya 5 suapan lalu ia memohon pada Banu untuk tidak memaksanya makan

"Kau belum menjawab pertanyaan ku mas"ucap Bian

"Pertanyaan yang mana?"tanya Banu lagi

"Apa kalian masih menganggap ku pembunuh?"tanya Bian untuk kedua kalinya

"Apa mas masih membenci ku?"

"Apa tidak ada lagi kata maaf untuk ku?"tanya Bian berkali kali,membuat Banu tak bisa menjawabnya

Sejujurnya Banu sudah memaafkan Bian,bahkan ia tak pernah membencinya,semua itu palsu,Banu tak pernah bisa membenci Bian,tak akan pernah bisa

"Bian...percaya sama mas....mas minta maaf untuk semua hal yang udah mas lakuin ke kamu,maaf untuk semua perkataan mas,maaf untuk semua keegoisan mas,maaf untuk semua sikap tak peduli mas ke kamu,mas minta maaf Bian,mas janji mulai detik ini juga..mas akan selalu ada untuk mu..."ucap Banu

Bian masih diam tak merespon ucapan Banu

"Kita masuk ke dalam yok,panas,nanti kamu item jelek"ucap Banu sedikit jahil

"Aku memang jelek mas"ucap Bian yang akhirnya berusaha bangun

"Kau tidak jelek Bian,kau tampan,kalau mas bisa memilih antara jadi mas Bima atau kamu,mungkin mas memilih menjadi dirimu"ucap Banu yang membuat Bian terkekeh kecil

Mereka kembali ke ruangan rawat Bian

"Bian..mas pulang dulu ya?mas mau mengambil beberapa pakaian papa dan juga mas,biar papa nanti langsung kesini,kamu gak papa kan mas tinggal,nanti kalau perlu sesuatu kau bilang saja pada dokter Aris,mas gak akan lama"ucap Banu lalu pergi dari ruangan itu

Bian sendirian di ruangan itu

>>•<<

Banu mengambil beberapa pakaian nya dan juga papa,saat sudah selesai ia membuka pintu kamar Bian dan melihat isi nya,matanya tertuju pada meja belajar Bian

Dear Albian✓[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang