LGD 9 - Dinner

842 174 46
                                    

Partnya cukup panjang, semoga bisa menemani malam kalian, inget besok libur haha

Happy Reading!!

Olivia yang setengah mengantuk turun dari mobil Theo, dan melihat Frederick Sanders berdiri tepat di depan pintu utama dengan mata tajam mengintimidasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Olivia yang setengah mengantuk turun dari mobil Theo, dan melihat Frederick Sanders berdiri tepat di depan pintu utama dengan mata tajam mengintimidasi..

Olivia menghembuskan nafas saat berjalan mendekati Papanya diikuti Theo di belakangnya.

"Papa." sapa Olivia pelan, begitu juga dengan Theo.

"Selamat malam Mr. Sanders." sapa Theo.

"Kau tahu jam berapa ini Olivia?" tanya Fred sudah melipat kedua lengannya, menatap tajam pada Olivia dan juga Theo.

"Ini bukan salah Theo, dikantor banyak pekerjaan jadi aku pulang terlambat, maaf papa." bela Olivia sebelum papanya menyalahkan Theo dan terjadi salah paham.

Theo menahan senyumnya. Saat Fred mengerutkan keningnya.

"Apa papa harus berbicara pada Mr. Lee agar tidak terlalu membebanimu terlalu banyak pekerjaan sayang?" gumam Fred

Seketika itu juga Olivia yang setengah mengantuk, tersadar sepenuhnya dengan mata membola.

"Papa! Kenapa berkata begitu, itu sudah jadi pekerjaanku!" Pekik Olivia sedikit malu di hadapan Theo.

Fred menghembuskan nafas dan menatap lembut pada Olivia di depannya, "Sayang sudah papa bilang kau tidak perlu bekerja, semua kebutuhanmu bisa papa penuhi tanpa kau harus bekerja sampai larut malam begini." ujar Fred.

"Tapi papa aku ingin bekerja dan menghasilkan uang sendiri, lagi pula aku senang membantu orang orang di yayasan ." jawab Olivia.

"Rasa kemanusiaanmu terlalu tinggi Olivia, sampai kau lupa pada dirimu sendiri."

"Begitulah aku di besarkan di Asrama gereja papa, kita harus saling tolong menolong antar sesama manusia." jawab Olivia, ada kesan menyindir dari nadanya. tapi Theo tidak terlalu mengerti maksud dari ucapannya.

Fred terdiam memandang dalam pada Olivia. "Masuklah ini sudah larut malam." ujar Fred tidak ingin berdebat lagi.

Sebelum Olivia mengikuti perkataan ayahnya, ia menoleh pada Theo.

"Terimakasih sudah mengantarku pulang Theo." ucap Olivia sambil tersenyum, tangannya terulur dan menggenggam jari jemari Theo untuk sekejap, dan itu adalah pertama kalinya selama Theo mendekati Olivia, kali ini dia menyentuh Theo dengan inisiatifnya sendiri. Tanpa harus di perintah atau di paksa. Gerakan kecil itu mungkin hal yang biasa menurut Olivia, tapi tidak bagi Theo, Tiba tiba saja hatinya bergetar tak kala kulit mereka saling bergesekan.

Tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan, Theo kembali meraih jari jari Olivia yang hampir terlepas dari genggamannya.

"Apa besok kau ada acara?" tanya Theo terdengar intim pada Olivia.

Lets Get Divorce, Husband!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang