"Olivia maukah kau menikah denganku?" lamar Theo.
Theo De La Gardie jatuh cinta pada pandangan pertama pada Olivia yang tidak sengaja ia temui di sebuah acara amal dan ia melamar wanita berparas cantik itu tidak lama kemudian.
Tapi di malam pernika...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Fred duduk diruang tengahnya, termenung sendirian memikirkan pertemuannya dengan Theo.
bahkan langkah kaki Olivia yang masuk kedalam rumah tidak ia dengar sama sekali, tak kala Sapaan Olivia malam itu baru menyadarkannya dari lamunan, "Papa kenapa papa disini?" tanya Olivia yang terlihat baru pulang, karena masih menenteng tas di sebelah pundaknya.
Fred dengan wajah datar menaikan pandangannya, "bisakah kita berbicara sebentar?" pinta Fred.
Olivia tanpa pikir panjang langsung duduk di sofa berhadapan dengan Fred, "Ada apa ?"
Fred menarik nafasnya sebelum berbicara, " Theo menemui papa hari ini."
Olivia mengernyit, "Untuk apa Theo menemui papa?" tiba tiba saja Olivia terlihat cemas.
"Theo secara formal meminta izin pada papa untuk menikahimu Olivia." ujar Fred dengan suara lelah.
Rasa cemas tadi berubah seketika berganti dengan senyuman tipis Olivia. Bukan hanya melamarnya, ternyata Theo juga meminta pada papa secara baik baik, sangat gentleman. pikir Olivia.
"Jadi bagaimana jawaban papa?" tanya Olivia pelan dengan nada ragu.
"Tentu saja papa menolaknya, kalian belum lama berkenalan dan masih muda untuk menikah." jawab Fred sambil melirik Olivia, melihat reaksinya.
Olivia membolakan matanya, tapi raut wajah kecewa tidak bisa ia sembuyikan. Ia mulai berfikir didalam kepalanya, apa rasa kecewa ini yang Theo rasakan saat ia menolak lamaran Theo kala itu. Entah kenapa dada Olivia terasa sesak memikirnya.
"Papa, bisakah papa merestui kami?" Pinta Olivia dengan wajah penuh harap.
Fred menghembuskan nafas berat, menatap Olivia dengan manik mata dalam. "Sayang, maafkan papa, papa belum ingin berpisah denganmu lagipula belum lama kita hidup bersama Olivia." ujar Fred, tubuhnya maju dengan sebelah tangan Fred terulur meraih tangan Olivia dan menepuk ringan punggung tangannya diatas pegangan sofa.
Olivia menunduk, tidak memberi tanggapan. Untuk sejenak ruangan terasa hening.
"Apa kau menyukai Theo, Olivia?" Tanya Fred dengan suara tertahan di tenggorokan, berharap tebakannya salah.
"Aku.. mulai menyukainya papa." jawab Olivia, meluncur begitu saja dari mulutnya.
"Maafkan aku, aku tidak bisa menghentikan perasaanku sendiri padanya, papa." ujar Olivia menahan sesak di dadanya.
"Aku tahu papa tidak menyukai Theo karena Theo adalah orang yang dulu dekat dengan kakak, tapi kecurigaan papa pada Theo tidak terbukti, Theo mencintai Olivia Papa, bahkan saat Olivia menolak lamarannya, Theo sama sekali tidak menjauh sedikitpun." Tiba tiba Olivia terisak.
"Theo melamarmu?" tanya Fred.
Olivia mengangguk, "Dan sekarang aku menyesal, aku tidak ingin Theo menjauh Olivia, Papa, apalagi setelah papa juga menolak permintaan Theo." lanjut Olivia
