Here's we go guys!! Setelah 1 tahun lebih aku ga update cerita ini. Mungkin 1000++ words ini ga cukup untuk waktu penantian kalian selama setahun lebih ini. Maaf untuk yang selalu menantikan Aalice hehe. Dan untuk yang udah lupa alurnya, sebelum baca ini baca lagi part sebelumnya dulu yaaa <3!
****
Aalice Pov
Banyak tekanan sekitar yang mendesakku. Dengan kondisi yang hamil besar ini dan pikiran yang kacau ini, Aku serasa ingin mati. Tabib istana telah mengumumkan kelahiran Anakku sebentar lagi, itu artinya aku akan segera berjumpa dengan buah hatiku, pelipur laraku. Namun bukan buah cinta antara Aku dan Samuel. Sorot mataku bahkan menajam ketika hanya sekedar teringat dengan namanya.
Tebak dimana dia saat ini? Ya benar dia tengah memperjuangkan cinta bertepuk sebelah tangannya itu. Seorang Kaisar yang tidak punya wibawa! Meninggalkan rakyat bahkan keluarganya demi wanita picik yang hanya selalu memanfaatkannya.
Samuel adalah Kaisar bodoh yang gila wanita, ah tidak bukan seperti itu. Namun gila pada istri orang! Apa yang Aku harapkan dari Samuel? Bahkan sudah berulang kali dia menyi-nyiakanku, Dia membuatku tidak ada nilainya di mata semua orang. Hingga saat inipun, saat pewaris takhtanya akan lahir dia tidak berada di kursi kebesarannya. Memang hebat, wanita itu memegang kendali penuh akan Samuel. Semua orang sudah tau.
"PUTRA MAHKOTA TELAH LAHIR PUTRA MAHKOTA TELAH LAHIR"
Kekaisaran Jackey tengah bersuka cita! Namun kaisarnya tidak menyaksikan kelahiran putranya. Tak ada mimik yang menyenangkan timbul dari wajahku kala mendengar suka cita rakyatku dan orang-orang di istana. Aku hanya terfokus pada sosok mungil yang sialnya sangat mirip dengan si keparat itu! Ah tidak aku tak boleh berkata kasar untuk anakku.
Hiruk pikuk di Istana ini begitu berkebalikan dengan perasaanku saat ini. Beberapa hari setelah kelahiran Putraku, semua orang mengadakan pesta besar yang penuh suka cita ini. Siapa yang menyusun acaranya aku benar-benar tidak tau.
Beberapa hari sebelum melahirkan memang Aku tengah berada di posisi yang sangat kalut. Pamanku dan Rexy sepupuku, mereka mengatakan suatu hal yang membuatku tak henti memikirkannya. Aku dilanda kecemasan yang berlebihan. Oleh sebab itu, sembari menunggu kelahiran Anakku yang juga sebentar lagi aku mengurung diri di kamar.
Jangan tanya siapa yang mengurus pemerintahan dikala Kaisar dan Permaisurinya tidak ada. Karna semua itu sudah aman terkendali dengan baik oleh Adik Samuel, Galeryno Jackey. yang merupakan Putra dari Selir kesayangan Ayahnya. Dia cakap dengan pembawaan yang tenang dan sikap yang penuh kebijaksanaan. Semua orang tau bahwa Ia lebih pantas daripada Kakaknya. Namun Dia benar-benar tak haus akan takhta, beberapa kali orang-orang menghasutnya untuk menggulingkan Samuel, namun ia selalu menolak dan bahkan simpang siur terdengar bahwa dengan gagahnya Ia mengolok pemberontak yang menyuruhnya membelot "Aku disini sebagai penyeimbang bagi Kakak-ku, ketika tau dia salah bukan memilih untuk membelotnya melainkan memberi pencerahan padanya bahwa hal yang Ia lakukan adalah salah! Aku berdiri disamping kanan Kakak-ku, Menjadi tangan kanan dan penasihatnya! Pemberontak rendahan seperti kalian tidak memiliki tempat di kekaisaran ini!". Dia memegang omongannya dengan baik, sejauh ini benar adanya segala hal dia lakukan untuk menyeimbangkan Samuel yang kerap melenceng! Ah tidak, Pria itu bahkan selalu melenceng!.
Pestapora di malam ini, tidak begitu buruk.
***
Kilatan cahaya matahari yang menyerobot masuk di sela kecil tirai jendelaku, membuat sepasang Indra penglihatku terganggu. Ku buka mataku pelan dan memutuskan segera bangun dari kasur karna Pria itu berdiri di sebelah tempat tidur Putraku!. Aku berjalan cepat, mengambil pisau buah disudut kamarku dan membawa pisau tersebut dengan cepat pada Pria tinggi yang sudah lama tidak menampakkan kehadirannya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Aalice Jackey
FanfictionKisah sederhana Permaisuri yang tidak di cintai Kaisarnya _____ Aalice kembali menatap pada Samuel tepat di iris kelam lelaki itu "entah akan ada atau tidaknya masa itu tapi suatu saat ada wanita lain selain Debora yang menguasai hatimu. Aku tidak b...