bagian : 13

1.7K 254 31
                                    

Aalice duduk diam di singgasana Permaisuri. Ia menoleh pada singgasana Kaisar yang 2 minggu kebelakang ini tampak kosong.

Bagaimana bisa kosong? Kemana perginya Samuel?.

Ya, dia bergegas menuju ke kekaisaran Carl karna mendapat kabar buruk mengenai Deboranya. Semua orang berfikir bahwa Samuel telah melupakan Debora namun ternyata tidak.

Aalice melangkah kasar merebut Pedang seorang penjaga, lalu wanita dengan rambut sebahu itu menancapkan perang tsb pada singgasana agung Samuel.

"Aku sudah benar-benar muak dengan pria ini!!" Aalice berteriak penuh emosi

Semua orang terkejut dengan sikap barbar dari permaisuri mereka. Bagaimana tidak, sejauh ini hanya keanggunan yang melekat pada diri Aalice tapi akhir-akhir ini ia tampak penuh bahaya.

"Panggil Dewan penasihat kekaisaran!!"

Teriakan Aalice kembali menguar

"Aku akui dia tampak elegan dengan sikap barunya itu" Xena berbisik pada Alesha

"Dia benar-benar tampak menakutkan" sahut Alesha

Dewan Penasihat memasuki ruangan

"Kirim surat untuk Kaisar kalian yang bodoh itu sekarang juga!!"

Mereka sedikit tertegun, berpikir apakah mereka pantas mengirim surat pada Kaisar mereka? Dimana surat itu berisi kata-kata untuk menyuruh pulang?

"Apa yang kalian pikirkan?!!"

"B-Baik yang mulia Permaisuri"

_____

"Apa yang terjadi?" Debora bertanya pada Samuel yang tampak diam

Debora memutuskan untuk menyerah akan Aaron dan berpaling pada lelaki yang ia cintai, Debora tau ini sangat jahat karna sama saja ia merebut Samuel dari permaisurinya dan kekaisarannya namun membayangkan bagaimana Aaron menjemput cinta pertamanya di perbatasan membuat ia kembali egois dan hanya mementingkan kebahagiaannya.

"Aku akan kembali ke Kekaisaran karna ada beberapa hal yang harus aku urus"

"Berjanjilah bahwa tidak akan lama?"

Samuel melangkah mendekat pada Debora lalu mengecup kening wanuta yang sangat ia cintai itu.

"Ya, aku berjanji"

_____

Hari berganti malam. Samuel beserta rombongannya telah memasuki gerbang Istana.

Tampak di depan sana Aalice berjalan angkuh dengan rambut sebahu tergerainya yang ikut bergerak mengikuti langkah kakinya.

"Aku mengajukan petisi penurunan takhta Kaisar"

Ucapan tiba-tiba Aalice berhasil membuat kaget semua orang.

Samuel hanya berekspresi datar, ia turun dari kudanya dan berjalan melewati Aalice. Pria itu seakan tak peduli pada keberadaan Aalice.

"Kau benar-benar Kaisar bodoh yang mencampuri urusan istana dengan urusan pribadi"

Ucapan Aalice menghentikan langkah kaki Samuel. Mendengar kata bodoh itu, telinganya memerah. Ia berbalik dan berjalan mendekat menuju wanita angkuh yang sialnya adalah Permaisurinya itu.

"Hentikan omong kosong mu aku sudah sangat lelah untuk meladeni itu"

"Ah yaa? Kau lelah?" Alih-alih takut Aalice justru maju dengan alis mengangkat sebelah, wanita itu seakan menantang Samuel.

Samuel muak

"Jangan memulai kegaduhan Aalice" rahang Samuel mengetat

"Kau lelah setelah mengurus istri orang lain? Apa itu maksudmu?"

Semua orang benar-benar menganga takjub dengan keberanian Aalice.

"Kau tau! Dua minggu!! Dua minggu kau menyepelekan tugas mu sebagai Kaisar hanya karna istri orang lain!! Kau memang Kaisar bodoh!! Aku benar-benar malu pernah menikah dengan laki-laki seperti mu!!"

Kepalan tangan Samuel menguat, matanya menyorot tajam mata Aalice yang juga tengah menatapnya tajam.

"Kau tidak terima? Tapi sayang sekali begitulah adanya!! Kau memang Kaisar bodoh!!"

Plakkk

Ringisan semua orang terdengar

Samuel menampar Aalice kuat di depan jajaran orang-orang kekaisaran. Aalice tertoleh ke samping dan wanita itu terdiam sembari memegangi pipinya yang kebas. Dengan pelan ia menatap Samuel yang masih berdiri di hadapannya lalu dilanjutkan dengan mengelus perut besarnya, dan hal itu tak leps dari mata semua orang termasuk Samuel.

"Entah ini keberapa kalinya namun alasannya tetap karna wanita yang sama. Tumbuhlah dengan baik tanpa mewarisi sifat tempramen lelaki sialan ini, anakku" ucap Aalice tegas yang setiap katanya terdengar semua orang.

Aalice kembali menatap pada Samuel tepat di iris kelam lelaki itu "entah akan ada atau tidaknya masa itu tapi suatu saat ada wanita lain selain Debora yang menguasai hatimu. Aku tidak berharap itu aku karna aku tau dan semua orang juga tau bahwa Samuel tak pernah mencintai Permaisurinya. Semuanya masih jelas bahkan sangat jelas di ingatanku mengenai Kalung, Aku yang hilang di hutan, Kau yang meninggalkanku di daerah rawan dengan sedikit pengawalan, ketidak adilan untukku di istana kekaisaran dan takhtaku yang berulang kali di permainkan. Dan hingga kini tamparan yang seakan tak pernah bosan kau layangkan bahkan di hadapan semua orang, katakan Permaisuri mana yang masih bertahan? Bukankah aku cukup kuat untuk selalu bertahan, Samuel?"

***
Heii jangan lupa vote dan comment yaa<3

***Heii jangan lupa vote dan comment yaa<3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aalice Jackey

Samuel Jackey

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Samuel Jackey

Aalice JackeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang