6

4K 269 5
                                    

Malam-malamnya aku baru saja mengaktifkan paket bbm dan langsung membuka group 'aselole' di bbm. Yap, group itu isinya hanya aku, Ody dan Stef.

Camelia : Revando punya kembaran. Mau mati. Gila. Cakep.

Stef : DEMI APA !

Melody : Serius dulu kenapa?

Camelia : GUE SERIUS ! Gue ketemu dia bahkan gue tadi dianter dia. Namanya Revandi.

Stef : oh shit. This is hot news.

Setelah itu aku langsung mematikan ponsel dan membuka laptop, tepatnya aplikasi skype.
The_Rev sampai sekarang masih hilang bagaikan ditelan bumi. Statusnya tidak pernah berubah, masih saja offline. Aku iseng-iseng mengirim pesan kepada The_Rev

Melz_97 : inget cowo yang gue ceritain ? Yang accident itu. Namanya Revando. Gue belum ngasih tau lo ya? Lupa gue. Oh ya, dia punya kembaran ternyata namanya Revandi.

Melz_97 : Rev lo kemana sih? Gue kan kangen.

Persetan dengan gengsi. Jujur aja kalau kangen, lagipula aku yakin The_Rev tidak akan pernah online lagi.

Melz_97 : lo udah di indo belum sih? Kan gue mau ketemu sama lo.. Ah jahat lo.

Aku log out dari akun skypeku, entah mengapa aku merasa kehilangan saat ini. Kehilangan sosok The_Rev yang biasanya selalu menjadi tempatku bercerita.

Foto The_Rev yang pernah ia kirimkan aku putuskan untuk di print, setelah di print aku melipatnya dan aku masukkan kedalam selipan buku note-ku, lalu aku masukkan kembali kedalam tas sekolah.
Tak lupa, aku menjejalkan jaket sialan Revando kedalam tas sekolahku juga, bodo amat lecek. Males repot-repot ngelipet.

**

"Selamat pagi anak-anak." Ucap Bu Tuti.

"Pagiiiii buuuuuu," jawab seisi kelas serempak.

"Pagi ini ibu akan memperkenalkan murid baru, mungkin kalian akan familiar dengan mukanya, Revandi, ayo masuk."

Deg.

Revandi...
Sekelas denganku?

"Awww.." Aku meringis kesakitan saat pahaku dicubut oleh Stef.

"Ini kembarannya Revando? Demi apa ?" Stef menatap Revandi yang kini sudah didepan kelas.

"Ayo Revandi, perkenalkan diri kamu," ucap bu Tuti, lalu ia duduk dikursi guru.

"Uhmm.. hey guys, gue Revandi Baskara Ivander.. Gue..."

"BERARTI LO KEMBARANNYA REVANDO YA? IYA DONG YA? BENER KAN? IYA KAN?!" Stef nyerocos memotong kata-kata Revandi.

"Stefano Jodika! Biasakan jangan motong pembicaraan orang! Ayo Revandi, silahkan dilanjutkan."

Revandi menggosok tengkuknya sebelum melanjutkan perkenalan, "eh uhm iya, kalian udah pada kenal Revando ya, iya dia kembaran gue."

"Mungkin ada yang ingin ditanyakan kepada Revandi, anak-anak?" Bu Tuti membuka sesi tanya jawab.

"Udah punya pacar belum?" Celetuk salah satu cewe menel kelasku yang bernama Clarity.

"WOOOOOOOOOOOOO" seisi kelas menyoraki Clarity, termasuk aku. Ih apasih menel banget ke Revandi. Entah mengapa, ada perasaan tidak suka didalam diriku ketika Clarity bertanya pertanyaan seperti itu, namun disisi lain aku juga ingin mengetahui jawabannya.

"Belum.. Belum punya." Jawab Revandi dengan singkat padat jelas dan sedikir tidak terpercaya. Masa seganteng ini belum ada yang punya? Aku bergumam dalam hati.

Dilemma With The Twins (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang