Oh! BAD! -1

34.9K 1.3K 7
                                    

Devan hanya menghela napas kasarnya ketika ia harus berurusan dengan Ketua OSIS yang tengah menatapnya kesal ini.

"Kali ini pembelaan apalagi yang bakal lo kasih buat kekasih tercinta lo ini, Ketua Umum MPK yang terhormat?" Gadis dengan almamater merah itu menatap Devan dengan pandangan mengancam.

Devan menatap seorang siswi yang tengah duduk di kursi ruang OSIS, menunduk tak berani menatapnya.

"Kali ini apa kesalahannya?"

Dara—Sang Ketua OSIS—mengangkat alisnya sekilas dan melirik pada siswi itu. "Ngomong kasar sama Buk Helmi, BK nyerahin kasusnya ke OSIS. Untung dia dapet bekingan lo, kalo gak mungkin nih anak udah diproses BK."

Devan menghela napasnya lalu menatap siswi itu tajam. "Gue aja yang proses dia bisa gak?"

Gabriel, sang Wakil Ketua OSIS yang juga berada disitu menyela. "Van, gue tau kalo lo itu atasan kita, tapi untuk masalah ini biar OSIS aja yang nyelesai-in-nya. Anak keamanan tadi udah sidang dia dan tinggal jalanin hukuman."

"Apa hukumannya?"

"Bersihin ruang kesenian, bentar lagi kan tujuh belasan jadi ruangan itu mau dipake. Lo gak keberatan kan?" tanya Gabriel.

Devan menggeleng. "Gapapa kok, tapi sebelum itu suruh dia minta maaf dulu sama Bu Helmi."

Gabriel mengangguk.

Dengan menatap siswi yang masih menunduk itu lalu mendekatinya. "Nanti pulang sekolah gue mau bicara sama lo."

★★★

Banyak yang bertanya kenapa Devan mau dengan Arily. Sedangkan gadis itu tergolong siswi yang nakal dan tidak cocok dengan Devan yang merupakan Ketua Umum MPK di sekolahnya.

"Van, dia bisa ngerusak citra Lo."

"Van, dia bukan anak baik-baik."

"Van, mending Lo putusin dia, masih banyak yang lebih baik dari dia, cantik lagi."

Devan hanya diam ketika orang-orang mulai berbicara tentang hubungannya. Devan tidak bisa menyela atau menyalahkan karena yang dikatakan oleh orang-orang benar adanya.

Kekasihnya bukan siswi teladan, meskipun dia bukan tipe siswi yang bersifat seolah-olah merendahkan harga dirinya sendiri, tapi Arily merupakan langganan BK.

Devan sudah banyak mendengar aduan kepadanya bahwa Sang Kekasih sering menghina guru dan kepala sekolah. Devan marah, tapi butuh waktu untuk memperbaiki karakter dari gadis itu.

"Van, Lo cinta gak sih sama Si Arily itu?"

Devan yang tengah menulis laporan mengalihkan pandangannya pada Bagas, teman sebangkunya. Ia menatap kesal Bagas, tentu saja, siapa yang tidak kesal kala orang menyinggung kekasihmu?

"Kenapa emangnya?"

"Gak maksud gue, kok Lo mau sih sama cewek kek gitu," balasnya.

"Cewek kek gimana? Dia pernah ngegodain Lo di belakang gue?"

Bagas berdecak. "Dia langganan BK Van, dia sering banget buat masalah sama guru."

"Ya itu urusan dia, bukan urusan gue."

Bagas tergelak. "Yaelah Van, itu urusan Lo juga kali sebagai pacarnya. Lagian Lo itu Ketum MPK, gak malu apa punya pacar kayak gitu."

"Mulut Lo lemes banget ya Gas. Sekarang gue tanya sama Lo, Lo pernah gak liat gue pake almet pas lagi mojok atau jalan sama dia? Gak kan? Asal Lo tau Gas, gue gak pernah bawa jabatan ke urusan pribadi." Devan mendengus.

Oh! BAD!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang