Oh! BAD! -16

9.8K 726 2
                                    

"Jadi saudari Arily ini adalah kekasih saudara Devan yang merupakan Ketua Umum MPK di sekolah ini?"

Pertanyaan dari tim penyidik itu diangguki oleh Devan.

Salah seorang dari polisi itu terkekeh. "Mungkin kalo pacarnya gak ditampar, ini semua bakal jadi rahasia aja dan gak akan terungkap ke publik." Polisi menghela napas. "Dasar anak jaman sekarang."

Devan hanya bergumam mendengar sindiran salah seorang anggota kepolisian itu.

Polisi yang lain hanya menghela napas.

"Bagaimanapun, MPK-OSIS telah bekerja sama untuk mengungkap kebusukan sekolah ini ke masyarakat. Meskipun nak Devan terlambat, tapi kinerjanya patut kita berikan apresiasi karena baru kali ini kita menemukan MPK-OSIS yang terkenal dengan image 'anak buah guru' sekarang bisa melawan guru dan menegakkan keadilan."

"Nak Devan, tidak apa 'kan kami membawa nak Arily ke kantor untuk memberikan keterangan? Tenang, nak Jeff dan kawan-kawannya juga akan ikut." Polisi tersebut bertanya.

Devan mengangguk. "Asal saya ikut."

Polisi tersebut tersenyum. "Tentu, keterangan dari pihak MPK-OSIS juga dibutuhkan."

Devan menatap ke arah belakang. "Semua anggota yang bertanggung jawab sama rencana kita kemarin, kalian ikut ke kantor. Termasuk inti MPK-OSIS."

Semuanya hanya mengangguk mendengar titah dari Devan.

★★★

Devan memeluk kekasihnya setelah keduanya keluar dari kantor polisi, memasangkan topi ke kepalanya juga menutupi tubuh Arily dengan almamater dongkernya.

Wartawan telah berjejer rapi di sana. Siapa yang tidak mengenal SMA 01 Manuska? Salah satu SMA terfavorit karena fasilitas yang disediakannya. Tentu semua orang akan sangat geger dengan peristiwa ini karena Manuska dari dahulu terkenal dengan image yang baik. Alumninya pun termasuk orang-orang yang berhasil.

Sekarang sudah menunjukkan pukul lima sore, cukup lama menghabiskan waktu di dalam ruangan itu, tapi semua orang bersyukur semuanya telah terlewati.

Menteri pendidikan bahkan sampai turun tangan mengenai kasus ini, tapi sebenarnya, Devan tidak juga berharap pada orang pemerintahan, tapi kalau benar orang-orang berdasi itu amanah, Devan harap Manuska menjadi lebih baik ke depannya dengan pemimpin yang lebih baik juga.

Manuska ditutup tiga hari ke depan sampai Kepala Sekolah baru ditunjuk di sana, semua siswa pasti senang dengan kabar ini. Terlebih perwakilan Manuska dalam lomba tujuh belasan kemarin tidak digagalkan.

Rencana mereka semua sukses besar, meskipun ada beberapa guru yang sepertinya marah kepada mereka. Itu tidak jadi masalah, kalaupun Devan diberhentikan dari masa jabatannya atau dipecat secara tidak hormat, ia juga tidak ambil pusing. Lagipula memang sudah waktunya ia menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan MPK kepada adik-adik kelasnya yang lebih pantas.

"Hmm semuanya, gue mau kasih keterangan dulu sama mbak wartawan cantik ini, kalian duluan aja."

Ucapan dari Jeff itu membuat semua orang menatap pemuda itu tak percaya, tingkahnya memang tidak terdeteksi.

Setelah berpisah dengan rombongan, karena memang mereka memilih pulang ke rumah masing-masing, Devan membawa Arily ke kediamannya. Ayah Arily tidak dapat pulang, tapi pria paruh baya itu mempercayakan putrinya pada Devan.

Mungkin ada waktu bagi Devan untuk meminta maaf secara langsung pada pria itu karena telah membuat Arily seperti ini, pria itu pasti kecewa dengannya, bahkan tadi waktu keduanya melakukan panggilan video, Devan bisa melihat raut wajah kecewa yang sangat kentara pada ayah kekasihnya itu. Devan benar-benar merasa bersalah kepada ayah dari kekasihnya itu.

Oh! BAD!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang