Bab 1. Dikala Senja Tiba

5.3K 189 6
                                    


Jam sudah menunjukkan waktu 17.45 tapi murid dengan jaket berwarna hitam itu masih enggan untuk bergerak dari posisinya.

" Huft... " Hembusan nafas itu dapat terdengar didalam ruang kelas kosong yg saat ini ditempatinya.

Setelah beberapa saat terdiam, diapun bergerak mengambil tas hitamnya dan mulai bergerak meninggalkan ruang kelas tersebut.

Tap

Tap

Tap

Suara ketukan sepatu itu dapat terdengar dikoridor yg saat ini sunyi dikarenakan para murid yg telah bergegas kembali ke rumah masing masing. Langkahnya yg pelan namun tegas itu mencerminkan sosoknya yg sederhana tapi penuh akan pesona, walau dia selalu menganggap dirinya hanya murid biasa.

Azizi Asadel namanya, siswi kelas XI IPA 1 yg sering dipanggil Zee itu berjalan dengan langkah pasti menuju parkiran yg saat ini sedang kosong melompong.

Menggunakan earphone di telinganya sambil memegang botol soda yg dibelinya dikantin saat istirahat siang, dia berjalan senada dengan lagu yg saat ini berputar di telinganya.

Sampai dia berhenti lalu meminum air sodanya, setelah dirasa botol itu sudah tak memiliki isi diapun tanpa merasa bersalah membuangnya ketempat sampah yg berada cukup jauh dari tempatnya tanpa melihat sekitar.

Namun naas, ternyata botol itu bukan mendarat ke tong kosong sampah malah mengenai kepala seseorang yg tengah berjongkok membenahi tali sepatunya yg telah terlepas.

TAKKK

" Aduh ! " Seseorang mengaduh dari balik tempat sampah besar itu membuat sipelempar botol seketika ketar ketir.

" Kena masalah ini... " Ucap Zee sambil mendekati seorang yg masih mengaduh kesakitan itu.

" Hei, maaf ya. Aku nggak sengaja tadi. Sumpah ! " Kata Zee berusaha meminta maaf lebih dulu dengan nada yg dibuat selembut mungkin karena bagaimanapun itu kesalahannya yg asal main lempar.

" Iya, gak papa. Lain kali hati hati ya ! " Jawab sipengaduh dengan nada yg sangat lembut membuat Zee terheran heran. Pasalnya anak murid sekolah ini kan biasanya bar bar semua, lah masih ada modelan kayak gini ternyata.

Tapi pikirannya langsung buyar saat melihat siapa yg tak sengaja dia lempar botol barusan.

" Astaga... Cantik. " Tanpa sadar diapun berucap membuat sosok itu menatap kearahnya, dan siapa sangka diapun tersenyum lembut sambil mengatakan
" Makasih ! "

Porak poranda sudah hati seorang Zee dibuat.

Senyumnya ituloh, beuh... Batinnya.

Tanpa sadar Zee menatapnya tanpa kedip membuat sosok itu terkekeh kecil sambil melambai didepan Zee, membuatnya tersadar dan langsung menatap kearah lain.

Gak kuat gue... Batin kecilnya berteriak

" Kamu gak pulang ? " Tanya sosok itu pada Zee yg mampu dijawab dengan anggukan kecil, sosok itupun kembali terkekeh kecil dibuatnya. Dasar, Azizi gak nyambung Asadel.

Setelah tersadar akan apa yg dilakukannya, Zee pun berucap

" eh ma..maksudnya ini mau pu..pulang ! " Gugup Zee yg membuat sipendengar akan merasa gemas dengan tingkahnya.

" Owh... Kalau gitu aku duluan ya, bye ! " Ucap sosok itu sambil berlalu meninggalkan Zee yg hanya mampu menatap punggung kecilnya tanpa bisa menjawab.

Tapi satu hal yg mampu Zee dapatkan sore itu,

" Fiony Alveria namanya... " Dia mengetahuinya saat melihat nama diseragam sekolahnya.

Cantik... Batinnya kembali bersuara tanpa disadari sang pemilik.

*****

18.20

" Adek pulang !!! " Teriak Zee diambang pintu ketika telah sampai dirumahnya.

" Kok jam segini baru pulang dek ? " Tanya seorang gadis yg sekiranya lebih tua daripada Zee tapi bukan sang bunda. Ya dia Ara, Zahra Nur Khaulah. Sang kakak kesayangan Zee

" Iya kak, tadi sempet pengen liat sunset dulu disekolah. " Jawabnya random membuat sang kakak hanya dapat tersenyum,

" Yaudah kamu masuk kamar gih, bersih bersih. Kalau udah selesai turun, kita makan sama sama. Kakak udah masak banyak nih ! " Ucap Ara membuat Zee tersenyum

" Tumben kak, masak banyak ? Dalam rangka apa nih ? " Tanya Zee sambil menarik turunkan alisnya

" Nggak usah banyak pikir, Kakak abis dapet kabar kalau cabang cafe di Surabaya udah buka dengan lancar. Makanya kakak bikin syukuran kecil dirumah. " Jelas Ara. Ya, Ara sudah memiliki cafenya sendiri dibanyak tempat karena usaha kerasnya yg tak ada habis, diusia yg begitu muda dia mampu memiliki pendapatan sendiri membuatnya dikagumi oleh banyak orang.

" Oh iya. Selamat ya Kak ! Kukira ada something gitu sama kakak ipar. " Ara udah gak jomblo ? Off course dong, gak kayak yg baca dong.

Dan pacarnya Ara juga gak main main, model ternama. Yesicca Tamara namanya, seorang wanita. Model populer yg hubungannya dengan Ara telah diketahui oleh banyak orang, meski begitu tak menyurutkan langkah tegasnya menuju kesuksesan. Membuatnya menjadi salah satu top model di Indonesia.

" Something kepalamu ! Udah sana masuk kamar ! " Tegas Ara membuat Zee berlari menuju kamarnya sambil tertawa lantang. Entah kenapa menggoda kakaknya yg kadang tanpa ekspresi itu sudah menjadi hobinya dan takkan pernah dilupakan.

Sedangkan Ara yg melihatnya hanya mampu tersenyum sambil menggeleng kecil melihat kelakuan adik kesayangannya itu.

Kalau kalian bertanya kemana kedua orang tua Zee maka jawabannya adalah mereka berdua sudah menjadi yatim piatu semenjak Zee berumur 5 tahun, karena kecelakaan mobil semasa liburan akhir tahun.

Diusia semuda itu Ara harus membuat adiknya bahagia dengan cara apapun, sejak kecil dia sudah belajar bekerja diberbagai tempat untuk memenuhi kehidupannya karena di panti asuhan tempat mereka tinggal hanya sebuah panti asuhan kecil.

Sedangkan keluarga lainnya sendiri tak ada yg ingin mengurusnya sehingga membuat keadaan semakin sulit, bahkan rumah peninggalan orang tuanya saja dijual dengan alibi membayar lunas hutang milik orang tua Ara dan Zee.

Biadab. Tapi itulah kenyataan, kenyataan yg tak diinginkan tapi selalu saja semesta mendatangkannya dengan alibi kuat yg bernama takdir.









Selamat Membaca...

Tentang Kita...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang