Epilog

1.1K 83 9
                                    

Sesuai janji...




*****




Hari yg cerah, suasana yg meriah, dan kata kata selamat terus terucap dihari ini. Hari dimana mereka semua telah selesai menamatkan pendidikan mereka disini. Di SMA Satyaguna.

Itu nama SMA nya kan ? Lupa author😅

Zee beserta Jun dan Dilan tentu menjadi bagian dari kemeriahan tersebut. Mereka dinyatakan telah lulus dari SMA dan tentunya Zee berhasil mendapatkan nilai tertinggi satu angkatan.

Gimana Zee nya nggak seneng coba... Bangga dia tuh.

" Oi Jun, abis ini mau kuliah ambil apa Lo ? " Tanya Dilan,

" Calon dokter gue mah. " Jawabnya pasti.

" Hah ??? " Yg langsung membuat kedua temannya terkejut. Nggak apa apa sih kalau dia mau ngambil kedokteran, ya cuma...

" Aku kasian sama pasiennya nanti... " Zee,

" Ho'oh. Ntar palingan diajak ngeghibah duluan baru dicek... " Dilan.

" Dih... Segitunya Lo berdua sama gue. Ntar yg ada pasiennya melongo ngeliat kegantengan seorang Arjuna😏 " ucap Jun penuh percaya diri yg hanya ditatap meragukan oleh Zee dan Dilan.

" Ngemeng ngemeng nih Zee, kak Fiony dateng nggak ? " Pertanyaan dari Jun mampu membuat raut wajah Zee berubah seketika.

" Ntah. " Jawabnya acuh membuat kedua temannya saling menatap curiga pada Zee.

" Lo putus ? " Tanya Dilan dan Jun.

" Putus ? Gue bahkan bingung kalau kita sebenarnya punya hubungan apa nggak. " Jelasnya membuat keduanya menatap iba pada Zee.

" Digantung itu nggak enak ya... " Lirihnya.




*****




" Makasi ya kak Ara, kak Chika. Udah mau bantuin. "

" Iya sama sama. Tolong jagain Zee nya ya Fiony. " Ucap Ara, sebelum menjalankan mobilnya kearah yg berbeda dari Fiony.

Fiony kini telah berdiri didepan pintu gerbang SMA Satyaguna. Menatap penuh kenangan akan tempatnya menimba ilmu setahun yg lalu. Dan tempatnya mengalami apa yg namanya cinta.

Abaikan kalimat terakhir. That sound cheesy.

Membawa setangkai bunga mawar merah didalam saku blazer nya, dia masuk dengan tegas mencari seseorang yg telah mengisi kekosongan hatinya setahun belakangan ini.

Setelah berjalan menuju tempat tujuan, ia lalu mencari keberadaan Zee dilautan kepala tersebut. Sampai ia menemukannya,

Dia berdiri dipojok aula, diantara kedua teman dekatnya, yg kadang berhasil membuatnya mengernyit tak suka.

Seakan Zee juga memiliki radar yg sama dengan sang pemilik hati. Ia menoleh dan mendapati Fiony berdiri tak jauh darinya, memandang dengan tatapan teduhnya, disertai senyuman lembut yg sontak membuatnya ikut tersenyum.

Zee benar benar candu akan senyuman milik Fiony.

Saling memandang dengan sorot penuh rindu membuat keduanya hanya menikmati waktu singkat itu. Tanpa berniat mendekat dan menyapa, sampai...

" Aelah Zee. Samperin napa... Lo nggak liat apa, banyak yg ngeliatin si Fiony. Hati hati, nta... " Belum sempat Dilan menyelesaikan kata katanya, Zee sudah terlebih dahulu bergegas kearah Fiony dengan tergesa gesa.

Yakali diambil orang. Udah capek capek ngejer juga...   Batin Zee kala itu.

" Hai kak ! " Seru Zee ceria. Mungkin karena orang dihadapannya ini adalah sosok yg dia tunggu sedari tadi makanya ia terlihat lebih bahagia, selain sang kakak yg telah pulang lebih dulu pastinya.

Tentang Kita...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang