Masih didalam perpustakaan, mereka terjebak dengan tatapan satu sama lain. Mencari jejak kesungguhan didalam pancaran bola mata masing masing, dengan pikiran penuh yg saat ini telah kalut.
" Kalau aku nggak bisa ? " Pertanyaan lirih itu keluar dari mulut Zee, ia benar benar merasa lemah saat ini.
" ... " Tapi sayangnya tak mendapat balasan dari Fiony, membuatnya semakin kecewa pada diri sendiri.
Zee menunduk, memutus aksi saling tatap mereka. Merasa dirinya benar benar telah kembali kekeadaan dimana dia patah hati.
Sepertinya dia harus siap dengan apa yg terjadi kedepannya nanti, apapun yg terjadi.
Tapi sebelum dia mampu untuk mengakhiri kesunyian itu, Fiony akhirnya membuka suara...
" Yaudah. Aku tunggu. "
Tiga kata tapi berhasil membuat Zee menegakkan kepala.
" Ha ? Maksudnya ? " Tanya Zee memastikan pendengarannya.
" Aku tunggu. Kutunggu sampai kamu bisa, bisa membuatku jatuh hati padamu. Azizi Asadel. " Katanya tersenyum dengan manis, kembali menegaskan maksud ucapan sebelumnya.
Membuat Zee tersenyum dengan lebar akan ucapan Fiony. Merasa bahagia akan apa yg dirasakannya saat ini. Ternyata cintanya tak bertepuk sebelah tangan.
" Oke kak. Tapi tenang aja. Gak akan lama sebelum kakak bisa jatuh hati sama Zee ! " Tegasnya dengan percaya diri, menatap Fiony dengan tatapan penuh kasihnya.
" Tapi sebelum itu... Kenalin. Simfoni yg menenangkan hati. Namaku Fiony Alveria, panggil aja Fiony. Salam kenal ya ! " Ucap Fiony mengulurkan tangannya.
Hal random seperti ini adalah satu hal dari sekian banyaknya fakta tentang Fiony yg sangat disukai oleh Zee. Dan dia tak akan menyia-nyiakannya.
" Hehehe... Yaudah, kenalin. Nama aku Azizi Asadel, kamu bisa panggil aku Zee, panggil sayang juga boleh ! Salam kenal ya Fiony Alveria ! " Ucap Zee membalas uluran tangan Fiony, berkenalan secara resmi padanya.
" Hehehe... Iya Zee. Salam kenal. " Dan dibalas dengan kekehan manis milik Fiony.
" Kalo aku tanya no. Handphone kamu boleh nggak ? " Tanya Zee, pertanyaan yg selalu ingin diajukan pada gadis dihadapannya ini.
" Boleh kok. " Jawab Fiony.
" Ya udah mana ? " Tanya Zee kembali.
" Lah... Kamu kan nanya bukan minta Zee. " Jelas Fiony.
" Eh... Iya ya. Yaudah kakak Fio yg cantik, boleh aku minta no. Handphone nya gak ? Soalnya aku mau ngechat kamu nanti kalo aku kangen. " Pinta Zee kembali.
" Hehe... Belajar ngerayu lagi ya Zee. Nggak mempan. " Ujar Fiony, merasa biasa saja dengan ucapan Zee. Maklumlah, anak famous. Pastinya ada aja yg ngerayu dia.
" Yah... " Lesu Zee karena ini pertama kalinya dia seperti ini.
" Wkwkwk... Jadi nggak minta nomorku ? " Tanya Fiony,
" Jadi dong ! Nih. " Ujar Zee, memberi Fiony Handphone nya.
" Udah. " Ucap Fiony.
Kak Fiooo
Nama kontak yg telah disimpan oleh Zee, sesuatu yg sangat didambakannya sejak lama akhirnya bisa didapatkannya." Hahaha... " Tawa Zee pecah, ia benar benar merasa bahagia. Menatap Fiony dengan tatapan lembutnya saat tertawa, seakan dia bisa terluka hanya dengan tatapannya.
Tawa Zee tentu menular pada Fiony yg juga balas menatapnya dengan teduh, seakan mengisyaratkan ada banyak cinta didalamnya tanpa disadari oleh sang pemilik.
Kedua individu yg kini tengah merasakan euforia, hanya karena memiliki rasa yg sama. Semoga mereka bisa seperti ini selamanya, walau banyak hal yg akan terjadi kedepannya.
Yah... Siapa tau...
*****
Tanpa menyadari aktivitas mereka berdua sedari tadi diperhatikan sedari awal dari balik rak buku dibelakang mereka.
" Fix ! Fiozee berlayar ! " Dey,
" Yah... Zeeshel karam... " Dilan,
" Chriszee juga karam... " Jun.
Dasar penguping.
*****
Tamat...
Kenapa ? Mau protes ?
Lagian sejak awal author bikin cerita juga untuk diri sendiri😅
So... Don't dissapointed at me, okay ?
TBC...
Selamat Membaca...

KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Kita...
FanficAzizi Asadel, seorang murid yg bisa dikatakan biasa-biasa saja di SMA Satyaguna. Harus menghadapi cobaan dimana dia tak sengaja melempar sebotol soda kekepala ketua OSIS nya disekolah. Tak sampai disana, dia juga harus bertanggung jawab terhadap ad...