14. RUMIT

150 39 118
                                    

Welcome back gengg

HAPPY READING

☃️☃️☃️

Hari ini kegiatan pembelajaran sudah kembali normal, bahkan Langit dan teman-temannya sudah mulai mumet memikirkan tugas.

Saat ini Langit dan keempat temannya tengah duduk di bawah pohon beringin, sepertinya tempat ini sudah diklaim sebagai tempat favorit mereka.

"Si Sandra tadi malem chat gua," Bima memberi info karena tak sengaja melihat Sandra yang ingin ke kelas.

"Lah, katanya dia naksir Langit, kenapa malah lo yang di chat?" tanya Bayu heran, sedangkan yang menjadi topik utama malah asik rebahan sambil memandangi dedaunan.

"Nanya-nanyain Langit, dia suka apa, hobinya apa, sampe warna favorit juga ditanya." jelas Bima.

"Lagian, mana berani dia chat Langit." Lanjutnya.

Mereka semua terdiam, rasanya sudah tak heran jika salah satu dari mereka mendapatkan pesan dari gadis-gadis yang ingin menanyakan Langit. Bahkan hal seperti ini sudah mereka dapatkan saat masih menginjakkan kaki di sekolah menengah pertama.

"Gak usah diladenin, gua gak suka." ucap Langit yang masih menatap dedaunan.

"Gak enak lah Lang," Jiwa-jiwa Bima memang seperti perempuan, yang apa-apa bilangnya gak enak.

"Kasih kucing." Langit sejenak menutup matanya, lalu ia bangkit dari tidurnya dan memandangi lantai tiga, lantai khusus untuk anak-anak kelas 12.

"Cabut dulu gua," Pamitnya, lalu meninggalkan teman-temannya yang masih ingin ngadem.

Langit menaiki tangga dan melewati lorong-lorong seniornya, banyak kakak kelasnya yang menegur Langit, dari anak-anak Atlantis maupun anak-anak perempuan yang sedang duduk-duduk di depan kelasnya.

"Lang, mau kemana?" sapa salah satu anak Atlantis.

"Jalan-jalan bang."

Banyak bisik-bisikan yang sebenarnya membuat Langit jijik.

"Ganteng banget gila."

"Ternyata kalau diliat dari deket emang seganteng itu."

"Langit sabi kali WA-nya."

Langit terus berjalan tanpa memikirkan ocehan-ocehan kakak kelasnya.

☃️☃️☃️

"Za, gak ke kantin lo?" tanya Alena saat jam istirahat tiba.

Shaza yang moodnya memang sedang buruk hanya menjawab dengan gelengan saja.

"Iya udah gua ngantin ya, nanti lo kirim pesan aja kalau butuh sesuatu." Alena meninggalkan Shaza yang tengah membaca-baca novel milik teman kelasnya yang ia pinjam.

Mood Shaza sangat buruk gara-gara Sandra terus merengek untuk dipindahkan ke lantai tiga dan memonopoli kamar miliknya. Dan lagi Karina malah menyuruh Egi untuk mengantar Sandra dan meninggalkan Shaza, alhasil dirinya terlambat datang tadi pagi.

LANGITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang