Bab 10

9.2K 419 4
                                    

Hello semuanya, maaf ya agak lama updatenya. Ya udah kita lanjut aja yuk bacanya, maaf ya typo kayanya bersebaran dach.hehehe


HAPPY READING.


Langkahku terhenti didepan sebuah ruangan dengan pintu berwarna putih. Suasana ruangan yang sangat girly dengan warna light pink berpadu dengan putih bersih.

"Put, ini ruangan apa?" tanyaku memandang sekeliling dengan gelisah.

"tenang saja, ini rumahku. Kamu taukan di mall ini ada apartmentnya juga?" Rumah yang disebut Putri, adalah ruangan studio kecil yang sudah diubah sedemikian rupa mejadi mini house impiannya.

"eh.. aku lupa, jadi mau apa kita dirumahmu?"

"ayo ikut aku. Daniel tidak punya banyak waktu untuk menunggu kita."

Putri mengajakku ke sebuah ruangan seperti kamar, kamar ini sangat rapih dan dihiasa banyak sekali warna pink.

"ayo cepat kau bersihkan dirimu, sebelum Daniel datang untuk menjeputmu." Seru Putri yang sedang menyiapkan gaun dan alat-alat makeup di meja riasnya. Dan aku masih tertegun didepan pintu kamar mandi, hanya melihat Putri yang sibuk berlari-lari kecil mancari sesuatu entah apa.

"kenpa kau masih disitu? Seharusnya kamu mandi sekarang. aku akan menyiapkan gaun dan makeup yang akan kau gunakan nanti. Cepat kita tidak punya banyak watu lagi Wa!" katanya dengan tatapan tajam.

"memangnya kita mau ke...."

"sudah tidak usah banyak tanya nanti kau juga tau. Sekarang bersiap-siaplah."

Entah sejak kapan aku sudah duduk manis didepan meja rias ini, dan Putri juga sudah siap dengan peralatan makeupnya.

Beberapa jam kemudian aku sudah siap dengan wajah yang penuh makeup tipis yang sederhana tetapi mampu membuat aku sendiri pangling dengan wajahku, gaun dan juga heels yang tadi aku coba dibutiknya Putri sudah melekat ditubuhku dengan elegan.

Ting tong ting tong

Suara belpun berbunyi disaat Putri sedang berada di kamar mandi.

"Wa maaf, bisakah kamu tolong membukakan pintu itu? Takut itu tamu pentingku." Serunya dari kamar mandi.

"iya, akanku bukakan."

Langkahku tehenti melihat sosok lelaki yang berdiri didepanku saat ini. Sungguh lelaki yang gagah, tampan dan terlihat sangat elegan, lelaki ini memakai kemeja putih bersih dengan tuxedo dan celana panjang yang berasal dari kain sutra dengan senada navy blue dan tidak lupa lelaki ini juga memakai dasi navy blue yang membuat dirinya terlihat sempurna.

"sudah siap?" pertanyaan itu membaut kesadaranku kembali. Tanpa sadar mukaku terasa panas memerah karena malu sudah berapa lama aku memandangi lelaki ini.

"sudah pak." Jawabku dan menghela nafas panjang "memangnya kita mau kemana pak?" tanyaku lagi.

"sudahku bilang diluar jam kantor jangan panggil aku dengan sebutan itu!" serunya tidak suka. "mana Putri?" tanyanya lagi.

"Putri sedang ..."

"ada apa kau mencariku? Pekerjaanku sudah selesaikan? Kau bisa lihat sendiri hasilnya gadismu yang manis sudahku ubah menajdi gadis yang lebih manis dan cantik." Putri berdiri dibelakangku dan dengan cepat dia memotong jawabanku. Tapi tunggu, apa katanya tadi 'gadismu' apa maksutnya?

"kau sudah melakukan tugasmu dengan sangat sangat baik. Dan aku beruntung mempunyai sepupu sepetimu."

"aku hanya ingin berpesan padamu, tolong jaga dia sebaik mungkin dan aku tidak mau mendengar apapun itu kalau terjadi sesuatu nanti dengannya!"

Dia dari perjodohanku dan jodohkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang