06

1.3K 193 34
                                    

.
.

'Aroma cendana yang menenangkan, nyaman sekali.'

Wei wuxian memeluk selimut lebih erat. Namun seketika ia tersentak dan bangun dari tidur nya.

"Astaga, aku ada dimana." Ia melihat sekeliling kamar

Tas dan ponselnya ada di atas meja kecil dekat ranjang. Ia pun masih menggunakan pakaian sebelum nya.

"Apa ini.. Rumah Lan WangJi?" Wei wuxian segera bangun, membereskan selimut dan memakai tas punggung nya.

Ia perlahan membuka pintu.

"Rumah yang sangat luas, kurasa aku bisa tersesat di sini." Wei Wuxian kebingungan

"Kemana aku harus pergi, kanan atau kiri." Wei wuxian segera mengutak atik ponselnya. Berniat menelfon Lan WangJi.

"Kau sudah bangun?" Lan WangJi
"Astaga! Kau!  Bisakah kau muncul dengan normal!" Wei wuxian kaget saat ia sedang serius tiba tiba Lan WangJi muncul dari sisi kirinya.

"Bagaimana aku bisa ada di kamar ini?" Wei wuxian
"Aku yang membawa mu, kau tertidur di dalam mobil." Lan WangJi
"Kau bisa membangunkan aku!" Wei wuxian

"Kau tidak bangun, dan malah .." Ucapan Lan WangJi terhenti

"Apa?! Apa yang aku lakukan?!" Wei wuxian sedikit panik

'Oh tidak, apa kau melakukan hal memalukan?!'  Wei wuxian

"Tidak bukan apa apa." Lan WangJi
'Kau memeluk leher ku seperti sebuah guling.' Lan WangJi

"Jangan berbohong." Wei wuxian
"Kau memang sedikit bertingkah, tapi bukan hal memalukan." Lan WangJi melewatinya
"Ayo, paman dan saudara ku ingin bertemu dengan mu." Lan WangJi

Wei wuxian mendengus dan mengikuti Lan WangJi. Ia masih terkagum dengan mewahnya kediaman keluarga Lan.

"Gege!" Lan JingYi memekik senang saat melihat Wei wuxian menuruni tangga bersama Lan WangJi.

Wei wuxian tersenyum lembut.

"Paman, kakak. Ini adalah Wei wuxian, orang yang waktu itu menyelamatkan Sizhui." Lan WangJi
"Terimakasih sudah menyelatkan anak sulung ku. Aku adalah Papa mereka, Lan Xichen. Dan dia adalah paman ku, Lan Qiren." Lan Xichen tersenyum kalem
"Tidak, itu bukan hal besar aku tidak melakukan apa apa." Wei wuxian tersenyum canggung

"Walau begitu, jika tidak ada kau entah apa yang terjadi padanya." Lan Qiren

Senyum Wei wuxian semakin canggung.

"Ayo duduklah, kau belum makan malam kan? Biarkan pelayan menyiapkan makanan mu dulu." Jiang Cheng

"Tidak, terimakasih. Itu akan merepotkan. Aku juga harus pergi berkerja." Wei Wuxian berusaha menolak dengan halus.

"Kami belum sempat berterimakasih dengan benar." Jiang Cheng
"Gege akan pergi?" Lan Sizhui

"Em, gege harus pergi kerja." Wei wuxian mengelus lembut kepala Lan Sizhui
"Jangan, tetap di sini saja." Lan JingYi

Wei wuxian tertawa kecil lalu menyamakan tinggi dengan kedua anak itu.

"Lain kali kita akan bermain bersama lagi. Hari ini sampai di sini saja yaa." Wei wuxian tersenyum sampai kedua matanya membentuk bulan sabit.

Kedua anak itu tampak tidak puas, tapi mereka tenang dan mengangguk.

"Baiklah, gege janji kan?" Lan Sizhui
"Tentu saja, janji." Wei wuxian
"Janji!" ketiganya menakutkan jari kelingking mereka.

The Omega Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang