05

1.3K 189 22
                                    

.
.

Lan WangJi dan Xie Lian kini berada di ruang kelas yang kosong. Xie Lian masih saja menundukan kepalanya.

"Mengapa senior." Lan WangJi
"Apakah aku sungguh tidak layak untuk mu." Lan WangJi

"Tidak! Tolong jangan berkata seperti itu." Xie Lian mendongak
"Aku.. Aku juga tidak mengerti mengapa aku seperti ini." Xie Lian

"Kau menyukai Hua Cheng?" Lan WangJi, Xie Lian mengangguk.
"Baiklah." Lan WangJi meninggalkan ruang kelas

Xie Lian mengepalkan tangan nya dengan keras.

.
.

"Apa kau tidak ingin aku mengantar mu lagi?" Hua Cheng
"Tidak." Wei wuxian

Hua Cheng menghelang nafas nya.

"Mengapa?" Hua Cheng
"Mengapa?! Apa mata mu itu sudah kehilangan fungsinya! Lihat sekeliling mu mereka menatap ku seolah aku merebut sesuatu yang berharga dari mereka. Dan lagi, media sosial ku penuh dengan ucapan kebencian!" Wei wuxian

"Dengar Hua Cheng! Aku ingin kehidupan perkuliahan ku berjalan dengan baik seperti biasanya, jadi! Jangan pernah mendekati ku lagi!" Wei wuxian dengan sengaja berbicara dengan keras agar semua orang mendengar nya dengan jelas.

Selama ini, ia tidak pernah menggoda Hua Cheng atau mendekatinya. Tapi, Hua Cheng lah yang selalu mendekatinya lebih dulu.

"Aku tidak bisa melakukan nya. Sudah ku katakan aku menyukai mu, dan kau satu satu nya Omega yang membuat ku merasa nyaman." Hua Cheng tidak kalah lantang bersuara.

Membuat para mahasiswa yang berkerumun menjadi sangat terkejut.

"Bagaimana bisa."
"Lalu bagaimana dengan Senior Xie?"
"Selera Hua Cheng sungguh seperti itu?"

Wei wuxian mengepalkan tangan nya, lalu melangkah pergi.

'Kalian menghina penampilan ku, baiklah.' Wei wuxian

Hua Cheng menatap gerombolan para Mahasiswa dengan tatapan datarnya. Lalu meninggalkan tempat.

Xie Lian yang juga berada di dalam kerumunan hanya diam, dan menundukkan kepalanya.

.
.

Wei wuxian duduk di kursi taman dengan perasaan kesal. Ia melepas tudung Hoodie yang ia pakai.

"Huft.. Cuaca hari ini semakin dingin musim dingin sudah di depan mata." Wei wuxian mendongak.

"Dan, sebentar lagi ulang tahun ku." Guman nya pelan
"Apa yang ku harapkan, aku hidup sendirian. Oh, mungkin aku bisa mengundang mereka untuk datang." Wei wuxian.

"Gege.." seorang anak kecil
"Huh?" Wei wuxian menatap nya bingung, anak kecil itu memegangi ujung bawah Hoodie nya

'Anak siapa ini?!' Wei wuxian

"Adik kecil, kenapa kau di sini sendirian? Dimana ibumu?" Wei wuxian tersenyum manis.

Wei wuxian bingung saat anak itu tiba tibammenangis.

"Hei hei, jangan menangis. Apa kau tau nomor ponsel keluarga mu?" Wei wuxian menggendongnya.

Menepuk lembut punggung anak berusia 5 tahun itu agar lebih tenang.

"Aku tidak ingat." Tangis nya
"Baiklah baik, apa kau tinggal di dekat sini?" Wei wuxian, anak kecil itu mengangguk.

"Aku tinggal di perumahan XX." Jawabnya
"Baiklah, siapa nama mu?" Wei wuxian

"Lan Sizhui." Lan Sizhui
"Lan Sizhui, nama yang bagus." Wei wuxian tersenyum lembut.

'Lan? Marga yang tak asing. Apa anak ini ke ponakan nya?.' Wei wuxian

The Omega Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang