20

1.1K 118 3
                                    

.
.

"Apa mengurus hal seperti itu harus aku juga yang turun tangan." Wei wuxian
"Maaf, itu tidak akan terulang." Hua Cheng
"Kau berniat mengulangi hal itu?!" Wei wuxian
"Tidak.." Hua Cheng

Wei wuxian mendengus sebal.

"Sudah lama kita tidak bersama seperti ini." Hua Cheng
"Ya, karna kau sibuk dengan Omega lain." Wei wuxian

"Ayolah sayang, lupakan hal itu." Hua Cheng mengusal di dada Wei wuxian
"Pastikan wanita itu tidak pernah lagi muncul di sini." Wei wuxian
"Sesuai permintaan mu." Hua Cheng menyatukan kedua bibir mereka.

Melumat dan menghisanya dengan lembut. Menyalurkan rasa rindunya yang tertahan sejak sebulan lalu.

"Hari ini, ikut aku menjemput Hua Lin." Wei wuxian bersandar di pundak Hua Cheng
"Tentu, Hua Lin sepertinya marah pada ku." Hua Cheng
"Itu salah mu!" Wei wuxian

.
.

"Kenapa papa ada di sini?" Hua Lin
Hua Cheng rasanya ingin menangis, tapi melihat wajah polos anaknya membuat nya tersenyum lembut.

"Menjemput mu, tentu saja." Hua Cheng menyamakan tinggi dengan Hua Lin
"Papa tidak sibuk?" Hua Lin
"Tidak, pekerjaan papa selesai lebih awal." Hua Cheng mengendong Hua Lin lalu menuju mobil mereka.

"Bagaimana sekolah mu jagoan mama." Wei wuxian
"Menyenangkan, apa besok papa akan di rumah?" Hua Lin duduk di kursi penumpang.

"Ya, tentu. Ada apa sayang?" Wei wuxian
"Besok.. Akhir pekan.." cicit Hua Lin
"Besok kita akan kekebun binatang." Hua Cheng

"Sungguh?" Hua Lin tampak senang
"Ya, tentu saja." Hua Cheng mengemudikan mobilnya.

Hua Lin bersorak senang. Akhir pekan yang ia tunggu tunggu akhirnya datang.
Hua Cheng dan Wei Wuxian terkekeh geli melihat nya.

*

Akhir pekan yang di tunggu oleh Hua Lin pun datang. Hua Lin dan kedua orang tua nya sudah berada di kawasan kebun binatang.

"Papa, gendong." Hua Lin
"Kemari." Hua cheng pun menggendong nya.

Mereka bertiga berkeliling kebun binatang, melihat berbagai macam satwa.
Memberi makan juga berfoto bersama.

Mereka tampak menikmati waktu berlibur mereka. Wajah gembira dan tawa mereka adalah buktinya.

.
.

Waktu berlalu begit cepat, siapa yang menyangka. Hua Lin yang dulunya anak kecil yang begitu polos. Telah menjadi dewasa seperti sekarang.

Rahang tegas, pandangan mata hanya namun juga bisa terlihat tegas saat di perlukan. Juga sikapnya yang santun dan sangat menghargai Omega membuat nya begitu di sukai banyak orang.

"Hua Lin, apa kau sudah menunggu lama? Maaf aku terlambat." Lan Xiao tampak berlari kecil menghampiri Hua Lin yang tengah menunggunya.

"Aku baru saja sampai, mengapa kau berlari seperti itu." Hua Lin mengusap keringat di kening Lan Xiao

"Aku datang agak terlambat , kau pasti sudah menunggu lama." Lan Xiao tampak merasa bersalah.

Ia menatap Hua Lin dengan mata permintaan maaf nya

'Dia sangat lucu." Hua Lin

"Bukan apa apa, ayo masuk film nya akan segera di mulai." Hua Lin menggengam tangan Lan Xiao
"Em, ayo." Lan Xiao tersenyum manis.
Ia memeluk lengan Hua Lin

Ya mereka adalah sepasang kekasih. Hua Lin menyatakan perasaan nya setelah kelulusan sekolah menengah atas mereka.

Dan kini mereka kuliah di universitas dan jurusan yang sama.

"Pasti akan seru, film ini adalah film baru." Lan Xiao
"Banyak yang membicarakan nya di media sosial pasti memang bagus." Hua Lin menggenggam tangan Lan Xiao

"Karna mereka aku tidak fokus belajar." Lan Xiao
"Itu hanya alasan mu  ingin menonton nya kan." Hua Lin
"Heheh." Lan Xiao tertawa kecil

Mereka pun menikmati film, film bertema fantasi itu memang sedang naik daun beberapa minggu ini.

*

"Film yang sangat bagus, aku harus sering menonton ya lagi." Lan Xiao
"Apa kau tidak akan bosan melihat nya lagi?" Hua Lin
"Tidak, jika aku bosan aku akan mencari hiburan yang lain." Lan Xiao

"Hua Lin, itu kau? Wah lama tidak bertemu yaa." Seorang Omega laki laki lain nya tampak mendekat

"Fei Xin? Lama tidak melihat mu." Hua Lin
"Aku kehilangan kontak dengan mu apa kau mengganti nomor ponsel mu?" Fen Xin berusaha memeluk Hua Lin, namun Hua Lin menghentikan nya.

"Kenapa kau tidak mau aku memeluk mu." Fei Xin tampak kesal
"Maaf, tapi kurasa tidak perlu berpelukan." Hua Lin
"Dia bisa memeluk lengan mu, mengapa aku tidak?" Fei Xin

"Maaf, tapi Hua Lin adalah milik ku. Tentu aku miliki hak untuk memeluk nya." Lan Xiao
"Xiao xiao, tidak perlu di jelaskan. Ayo kita pergi saja." Hua Lin

Fei Xin menghentak kan kakinya kesal.

"Lan Xiao, awas kau!" Geram Fei Xin

*

"Dia terlihat menyukai mu." Lan Xiao
"Aku menyukai mu, tidak perlu berfikir terlalu jauh." Hua Lin
"Em, aku tau itu." Lan Xiao tersenyum manis.

Hua Lin mengelus lembut pipi Lan Xiao lalu menghapus jarak di antara mereka dan mengecup dan melumat lembut bibir Lan Xiao

"aku mencintai mu." Bisik Hua Lin setelah melepaskan ciuman mereka.
Lan Xiao menunduk, kedua pipinya merona sempurna. Ia segera memeluk Hua Cheng dengan erat.

Fei Xin adalah teman satu angkatan Hua Lin dan Lan Xiao. Sudah menjadi rahasia satu sekolah jika Fei Xin sangat menyukai Hua Lin. Bahkan ia sering menindas siswi/omega lain yang juga menggemari Hua Lin agar tidak lagi mendekati Hua Lin.

Ia bisa menyakirkan semua nya, Kecuali Lan Xiao. Sahabat masa kecil Hua Lin. Hua lin selalu menjaga jarak dan kontak fisik dengan Omega. Kecuali Lan Xiao, hal itu sungguh membuat Fei Xin sangat kesal dan marah.

Terlebih saat mengetahui sekarang mereka adalah sepasang kekasih. Membuat Fei Xin semakin marah.

TBC !!

tidak di revisi maafkan jika ada typo.

The Omega Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang