13

1.2K 169 7
                                    

.
.

"Dia tidak papa, walau mengalami pendarahan ringan. Bayi kalian selamat." Wen Ning, Dokter yang menangani Wei wuxian menjelaskan kondisi Wei wuxian kepada Hua Cheng

"Apakah ia mengalami pelecehan?" Hua Cheng
"Dari hasil pemeriksaan, tidak ada tanda tanda pelecehan. Lebam lebam di tubuh nya juga sudah di obati dengan baik." Wen Ning

Wen Ning menepuk pundak Hua Cheng pelan.

"Tenangkan dirimu, kau harus menemani nya. Walau fisiknya terlihat baik baik saja, walau ia bagaimana pun ia Omega dan baru saja mengalami peristiwa tidak mengenakan. Aku tidak berharap itu terjadi tapi, bisa saja ia mengalami trauma." Wen Ning

"Mn, terimakasih." Hua Cheng
"Panggil aku jika kau butuh sesuatu." Wen Ning meninggalkan ruangan.

Hua Cheng duduk di kursi sebelah ranjang rawat Wei wuxian. Ia menggenggam lembut tangannya lalu menempelkan dahi nya di punggung tangan Wei wuxian.

"Aku memang bodoh.. Maafkan aku sayang.. Maafkan aku." Hua Cheng menangis.

*

"Ughm.." Wei wuxian perlahan membuka matanya.

Aroma obat obatan tercium jelas olehnya.
Wei wuxian segera menyentak tangan nya saat merasakan seseorang tidur di sebelahnya dengan posisi duduk dengan menggenggam tangannya.

Pergerakan tiba tiba Wei wuxian membuat Hua Cheng terbangun.

"Sayang, kau sudah bangun?" Hua Cheng
"Hua.. Cheng?.." Wei wuxian memastikan
"Iya, ini aku. Jangan takut." Hua Cheng
"Hua Cheng!" Wei wuxian segera memeluknya dan menangis.

"Tenang, kau sudah aman. Jangan khawatir." Bisik Hua Cheng lembut
"Dia.. Dia mencoba menyentuh ku." Wei wuxian memeluk lebih erat.

"Dia sudah mati, kau tidak perlu takut lagi." Hua Cheng melonggar kan pelukan mereka
"Maafkan aku, tidak bisa menjaga kalian dengan baik." Hua Cheng mengelus pipi basah Wei wuxian

"Bayinya?! Bagaimana ? Anak aku." Wei wuxian menatap Hua Cheng
"Dia kuat, seperti ibunya." Hua Cheng mengelus lembut perut Wei wuxian

"Dia selamat.. Syukurlah.. Syukurlah.." Wei wuxian, Hua Cheng kembali memeluk nya.

"Tidurlah lagi, ini masih pukul 5 pagi." Hua cheng
"Peluk aku, jangan lepaskan." Wei wuxian menatapnya dengan mata berair.

Hua Cheng tersenyum lembut, lalu berbaring di sebelah Wei wuxian dengan posisi miring. Beruntunglah ranjang Wei wuxian cukup lebar untuk dua orang.

"Nah, tidurlah." Hua Cheng memeluk pinggang Wei wuxian. Ia mengecup lembut kening Wei wuxian

Wei wuxian sendiri menyaman kan diri dalam pelukan Hua Cheng. Dan kembali memejam kan matanya.

.
.

"Bagaimana, semua sudah beres?" Shi Qingxuan
"Tentu saja, semua selesai dengan baik. Aku yakin Qin Pei sudah menerima paket yang aku kirim kan padanya." He Xuan menyeringai

"Kau membunuh mereka semua?" Shi Qingxuan
"Tidak, hanya satu orang dua lain nya dengan sekarela menyerahkan diri kekantor polisi." He Xuan

"Ya, jika tidak dalam 24 jam mereka akan mati karna mu." Yin Yu

"Wei wuxian adalah Omega pertama yang benar benar di cintai oleh Hua Cheng sebagai seorang Omega. Bagaimana bisa aku diam saja saat Omega nya di sakiti. Terlebih, akan berbahaya jika Hua Cheng sendiri yang menangani nya." He Xuan

"Kau benar, Hua Cheng. Dia akan sungguh melenyapkan semuanya sampai akar." Yin Yu

"Walau begitu, Qin akan hancur sampai ka akar nya." Shi Qingxuan
"Huh? Apa yang kau lalukan?" He Xuan dan Yin Yu melihat kearah Tablet yang di sodorkan oleh Shi Qingxuan

The Omega Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang