17

1K 117 5
                                    

.
.

(' itu benar, kau hamil? Sayang kita akan punya cucu)' Nyonya Xie Tampak senang saat mendengar kehamilan Xie Lian.

Saat ini, Xie Lian dan ibunya sedang melakukan panggilan vidio.

"Iya, pagi tadi dan Lan WangJi memeriksakan nya." Xie Lian tersenyum geli melihat reaksi ibunya.

(' selamat sayang, dan katakan apa saja yang kau rasakan. Ibu akan membantu.') Nyonya Xie

"Em, itu pasti ibu. Dimana ayah?" Xie Lian

(' sebentar lagi datang, tunggulah. Ah itu ayahmu, cepat kemari. Apa kau tidak mau mendengar kabar gembira ini huh?') Nyonya Xie
(' itu benar? Kau hamil Lian?') Tuan Xie bergabung

"Benar ayah." Xie Lian

(' anak ku sudah dewasa') Tuan Xie

"Aku sudah dewasa sejak alam, ayah saja yang masih menganggap ku sebagai anak kecil." Xie Lian menggembung kan pipi nya

(' haha, selamanya kau akan adalah anak kecil bagi ayah.') Tuan Xie

Xie Lian semakin mengembungkan pipi nya.

"Ada apa?" Lan WangJi muncul di dalam layar. Sambil membawa sesuatu di tangan nya.

"Oh sudah jadi?" Xie Lian tampak senang saat melihat sesuatu yang di bawa oleh Lan WangJi.

"Em, hati hati. Masih panas." Lan WangJi meletakan mangkuk yang ia bawa di atas meja

(' apa itu sayang') Nyonya Xie

"Sup ayam jamur." Xie Lian

(' kau mulai nyidam)' Nyonya Xie

"Mungkin, aku terus memikir kan masakan buatan WangJi." Xie Lian menikmati sup nya.

"Em, enak." Ekspresi Xie Lian membuat Lan WangJi tersenyum lembut

Interaksi keduanya membuat Tuan dan Nyonya Xie mengulas senyum lembut.

*

Wei wuxian menatap dirinya dengan ekspresi kesal di cermin. Ia berusaha mengaitkan pengait celana nya. Tapi selalu gagal karna perutnya yang mulai bunci.

Hua Cheng yang sejak tadi memeprhati menahan senyum nya lalu berjalan mendekat dan memeluknya dari belakang.

"Jangan di paksa, bayi nya akan sulit bernafas." Tangan Hua Cheng menghentikan tangan Wei wuxian.
"Apa aku terlihat jelek?" Wei wuxian menatap cermin

"Kau semakin sexy setiap hari nya." Hua Cheng, Wei wuxian mendengus mendengar nya

"Hei itu benar, itu bukan omong kosong." Hua Cheng mengecup tengkuk nya.

.
.

Bulan demi bulan berlalu, Wei wuxian dan Xie Lian saling berbagai dan membantu sama lain di masa kehamilan mereka.

Namun, kebanyakan mereka hanya berbicara melalui saluran video. Perut keduanya semakin membesar, membuat kedua Alpha mereka melarang keduanya untuk beraktivitas di luar ruangan.

Baik Xie Lian atau Wei wuxian, mereka memahami kekhawatiran Alpha mereka dan menuruti nya saja.

.
.

Dan tibalah disaat yang di tunggu tunggu oleh Wei wuxian dan Hua Cheng. Akhirnya malam itu Wei wuxian menjalankan operasi untuk mengeluarkan bayinya. Operasi yang cukup panjang, di tambah Wei wuxian sempat mengalami pendarahan cukup hebat. Membuat Hua Cheng sangat cemas menunggu di depan ruang operasi.

Hua Cheng  menatap bayi dalam gendongan nya. Bayi laki laki mungil yang di beri nama Hua Lin itu tampak tidur dengan nyaman setelah Wei wuxian menyusui nya.

The Omega Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang