side story 3

819 75 1
                                    

.
.

Ujian akhir telah usai, para siswa kelas 12 di sekolah Hua Lin tampak gembira menunggu pengumuman kelulusan mereka.

Namun, ada beberapa yang juga merasa sedih karna tidak lolos seleksi universitas impian mereka. Hari ini adalah hari pengumuman itu, para murid bersorak gembira saat mereka semua di nyatakan lulus.

Sekolah tampak ramia dengan sorakan dan tawa para murid. Tak terkecuali Lan Xiao dan Hua Lin. Mereka juga tampak senang dengan hasil akhir ujian mereka dan di terima di Universitas impian mereka.

Di tengah tengah kegembiraan itu, Hua Lin membawa Lan Xiao ke tempat yang lebih tenang.

"Xiao Xiao, sekarang kita telah lulus. Apakah aku bisa mendapat jawaban dari mu?" Hua Lin menggenggam tangan Lan Xiao

Kedua pipi Lan Xiao merona.

"Lan Xiao, aku menyukai mu. Maukah menjadi Omega ku?" Hua Lin
"Aku mau, Hua Lin. Aku mau." Lan Xiao memeluk Hua Lin.

Ia sangat senang dan gembira. Hua Lin tersenyum lembut. Memeluk Lan Xiao lebih erat. Mengecup kecil pundak Lan Xiao. Ia melepaskan pelukan mereka. Menatap Lan Xiao sambil mengelus lembut pipinya.

Perlahan mendekatkan wajah dan menghapus jarak antara mereka. Kedua bibir saling menempel dengan lembut.

.
.

Flashback off

"Kau akan jalan jalan dengan Xiao Xiao besok?" Wei wuxian
"Em, paman WangJi sudah memberi izin." Hua Lin
"Tumben meminta izin, bukan kah biasanya kau pergi begitu saja?" Wei wuxian

"Mama, hari hari biasa kami hanya berjalan jalan di kota. Itu pun setelah kuliah. Kali ini, kami akan pergi cukup jauh. Tentu harus meminta izin." Hua Lin

"Ya ya, jangan lupakan pengaman." Wei wuxian

Hua Lin tersedak makana di mulutnya. Hua Cheng menggelengkan kepalanya.

"Kenapa? Itu penting kan. Kau fikir papa dan mama mu tidak pernah muda." Wei wuxian kembali memakan makanan nya.

"Mama, kami tidak akan macam macam." Hua Lin
"Mama percaya, tapi siapa yang tau. Toh kalian sudah dewasa. Dan di masa depan pasti akan bersama juga." Wei wuxian

"Mama mu benar." Hua Cheng
"Mama yakin, Lan Xiao juga senang dengan hal itu." Wei wuxian

"M-mama.. Tolong hentikan." kedua pipi Hua Lin merona.

Wei wuxian dan Hua Cheng terkekeh.

.
.

Esok pagi nya, Hua Lin tampak menuruni tangga menuju meja makan dengan sebuah tas di punggung nya.

"Sudah siap?" Hua Cheng
"Em." Hua Lin
"Tidak ada yang tertinggal kan." Wei wuxian
"Tidak mama." Hua Lin menikmati sarapan nya.

Di sisi lain, Lan Xiao juga tampak sarapan dengan keluarganya.

"Berapa lama kalian akan pergi?" Lan WangJi
"Mungkin 3 malam ayah." Lan Xiao
"Hati hati." Xie Lian
"Tentu ibu." Lan Xiao tersenyum lembut.

Hua Lin kembali memakai tas punggung nya setelah sarapan. Ia kembali melihat ponselnya dan mengirim pesan singkat kepada Lan Xiao bahwa ia akan segera menuju rumahnya

"Papa, mama aku pergi." Hua Lin
"Ya, hati hati." Hua Cheng
"Ingat, pengaman." Wei wuxian
"Mamaa.. "Hua Lin, lagi lagi Wei wuxian tertawa.

Hua Lin pun mengendarai mobilnya menuju rumah Lan Xiao.

"Paman WangJi, paman Lian." Hua Lin
"Oh kau sudah datang? Sudah sarapan?" Xie Lian
"Em, sudah bersama papa dan mama." Hua Lin

Lan Xiao tampak menghabiskan sisa makanan di piringnya setelah melihat Hua Lin datang.

The Omega Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang