Pesta enam hari lalu berlangsung lancar.
Jelsiana mengenakan gaun yang sangat indah dan semua orang memuji kecantikannya. Lewis Han mendapat perintah dari Kaizel melalui perangkat komunikasi khusus untuk memberi Jelsiana nama tengahnya. Gadis pirang itu resmi bernama Jelsiana Arjen Devinter.
Ah, Papa. Pria itu tidak menghubungi Rene sama sekali. Tapi dia menyempatkan waktu sibuknya untuk memberi nama putri kandungnya.
Setelah hasil tes DNA waktu itu, Delein menjadi lebih pendiam. Jelas dia masih suka mengikuti dan memanjakan Rene. Tapi saat Jelly meminta sesuatu darinya, Del tidak bisa menolak lagi.
Sedangkan Demian masih terang-terangan menunjukkan ketidaksukannya pada Jelly. Namun tampaknya Jelsiana sudah terbiasa dengan sikap sarkasmenya. Lagi pula dia sudah punya Delein serta para pekerja mansion yang mendukung dan menuruti apapun keinginannya.
Renebell duduk kesepian di pinggir kasur, menatap jendela kamar yang terbuka. Sementara Reyson, pria itu semakin giat mengganggunya.
Bruk!
Sebuah karung jatuh dari jendela.
Rene tersentak dan menjauh. Waspada, barangkali isinya adalah bangkai kepala babi seperti kata Demian.
Reyson menyusul masuk. "Kamu kenapa?"
"A-apa itu bangkai?"
"Kamu berharap dapat bangkai?"
"Tidak!"
Pria itu membuka karung dan mendecak lidah, tak puas karena isinya penuh dengan segala macam merk coklat. "Nih." Rey melempar karungnya ke sisi Rene.
"Kenapa kamu punya ini?"
Reyson mengambil satu kursi mini Rene dan mendudukinya dengan membalikkan sandaran punggung di depan. "Ada pelayan yang suka padaku dan memberiku itu."
Mata Rene membesar. Pipi kanannya sudah terisi satu balok coklat. "Kamu tidak membunuhnya, kan?"
"Aku belum selesai bicara tapi dia langsung lari." Reyson mengangkat bahu merasa itu bukan salahnya.
"Memangnya kamu bilang apa padanya?"
--
"Tuan Jef, sudah lama saya mengidolakan Anda. Saya selalu bela mati-matian mengantri tiket konser Anda tapi sayangnya saya tidak pernah mendapatkannya," terang pelayan itu malu-malu sambil menenteng karung. "Saya pikir sejak saya melihat Tuan Jef pertama kali saya langsung jatuh hati pada An-,""Minggir."
"Maaf?"
Reyson memasang tampang sangar. "Ming-gir, Cupang! Nafasmu bau tai-,"
Belum sempat Rey berkata 'tai sapi' perempuan itu sudah membanting karungnya dan kabur dengan wajah merah.
--"Aku bilang sudah punya istri."
Renebell dengan polosnya mengangguk percaya. "Kasihan. Kakak pelayannya langsung percaya hanya karena kamu bilang begitu, ya."
"Iya, kasihan. Padahal dia mirip ikan."
Rene mengamati tangan kecilnya yang kotor oleh coklat. Dulu Perry selalu membersihkan sisa belepotannya dengan sabar, tapi sekarang Perry lebih sering berada di sisi Jelly atas permintaan gadis pirang itu. "Kamu kenapa masih di sini? Jelly kan adikmu. Kamu harus menjaganya."
Reyson memang pria menyebalkan. Dia selalu punya cara untuk membuat Rene kesal. Tapi di atas semua itu, sebenarnya kehadiran Rey sedikit mengobati rasa kesepian Rene sejak Kaizel tidak ada.
![](https://img.wattpad.com/cover/269043552-288-k514770.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Great Sentinel (TAMAT)
Teen FictionSEASON II Buku ke 2 'Be My Daughter?' Luar biasanya Papa dan Kakak-kakakku! -Rene 2021- Start : 8 Mei 2021 Finish : 12 Juli 2021 Cover from Pinterest.