Enjoy reading********
"Sal buruan kita nggak boleh kelewatan!"
Salju yang baru saja mendudukan diri di bangku nya pun mendadak bingung kala Bening tiba-tiba meraih pergelangan tangannya, entah kemana ia akan dibawa pagi-pagi begini.
"Eh Ning kenapa kok semua pada heboh?"
Bukan hanya mereka saja tapi ada banyak siswa yang berlarian melewati koridor sepertinya akan menuju lapangan utama sekolah.
"Ada yang lagi digebukin," jawab Bening sekenanya.
Yang benar saja sesampainya di lapangan sudah ada banyak siswa berkumpul di sana. Semuanya diam menyaksikan tindakan brutal dari sang penguasa sekolah. Siapa lagi kalau bukan Sagara adibima.
BUKK BUKKKH!
Tinju demi tinju tak hentinya Sagara layangkan kepada siswa lelaki yang kini terkapar tak berdaya dengan luka dan lebam di sekujur wajahnya. Seakan-akan sangat pasrah atas setiap gebukan keras dari lelaki yang kini wajahnya terlihat merah padam.
"Bangsat emang! Lo pikir berhadapan sama siapa ha?!" Pekiknya.
"Orang kayak lo, cuma ngandalin tinju buat nyelesaian masalah." Lelaki malang tersebut masih sempat berujar di sisa kesadarannya.
"Bulshit!! Siapa suruh cari masalah sama gua!!"
Dan selanjutnya, semua yang menyaksikan hanya bisa di buat ternganga dan menutup mulut akan tindakan Sagara dimana lelaki itu dengan tega meninju, menendang sesuka hatinya.
Sampai seorang lelaki tinggi semampai datang kemudian menepuk pelan bahu Sagara yang terlihat bergetar.
"Udah, lo nggak perlu buang tenaga dengan cara murahan kayak gini, mending ngegym." Dialah Algantara.
"Lo urus dia jangan sampai mati, gue belum selesai!"
Kepergian Sagara dari lapangan menyelesaikan adegan panas pagi ini, alhasil semuanya pun ikut bubar sebab tak ada lagi tontonan menarik di lapangan.
Bening sampai meneguk liurnya dan bekeringat dingin, menakutkan memang ketika melihat Sagara marah seperti tadi.
Beda hal dengan Salju, gadis itu merasa menggebu-gebu. Tak terima saat melihat lelaki malang tak bersalah itu harus menjadi korban amukan Sagara.
"Kok ada ya manusia kayak dia?"
********
Ada apa dengan Salju? Tidak biasanya dia sanggup meminum tiga gelas teh es pagi-pagi begini.
"Sal kamu kerasukan jin jenis apa? Sampe haus banget gitu?"
"Aku kesal aja sama cowok tadi, bisa-bisanya dia gebukin anak orang seenak jidad. Emang nyawa bisa di COD apa?" Ia berujar dengan nada kesal.
"Maksudnya sagara?"
"Ya terserahlah sama namanya."
Entah datang dari mana tiba-tiba saja obrolan mereka harus terhenti akibat kedatangan dua orang lelaki dan anehnya mereka malah menyeret paksa Salju untuk pergi.
"Eh-eh, mau dibawa kemana?" Jelas saja Salju bingung.
Tak ada jawaban, mereka terus memaksa Salju untuk berjalan.
Bening hanya mampu terpelongo di tempat, ia kenal betul dengan dua orang lelaki yang menyeret Salju. Itu adalah para algojo galasky.
"Salju jangan takut, hadapin dia dengan berani, aku tau kamu bisa!" Pekik Bening seiring menjauhnya Salju dari area kantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEAUTY INSIDE
Teen Fiction[END] niat awal pindah sekolah hanya ingin menghindari bulyan dari para siswa akibat menyatakan perasaan secara terang-terangan dengan sang ketua osis. berkat penolakan sadis dari ketua osis dia pun mendadak viral dan tenar dalam sekejab namun,siap...