Typo dimana-mana!!
Enjoy reading;)
"Emang kamu nggak capek ha? Atau kesenengan di hina kayak gini? Setidaknya kamu bisa kan pura-pura ngemis ampun sama aku, emang kuat ngadapin semua ini sendiri ha? Jangan egois deh, pikirin diri kamu sendiri!" Teriaknya kesal.
Respon Salju malah tergelak kecil." Aku paham kok, sangat paham malahan. Makasih buat niat baiknya, tapi aku bakal tunjukin sama Sagara kalo aku nggak sama kayak korban-korbannya yang lain. Aku nggak akan jatuhin harga diri aku gitu aja. Mau sampe luluspun aku bakal tetap sama pendirian aku."
"Songong banget sih! Dengan ngomong kayak tadi kamu malah bikin aku makin enek sama kamu Salju, aku benci sama orang yang sok-sokan kayak kamu, nyerah aja kok susah banget!"
Ia mendorong kuat tubuh Salju hingga kembali mencium tanah, mungkin tulang ekornya akan retak jika terus-terusan terbentur dengan keras seperti ini.
"Kalo gitu, artinya kamu siap nerima ganjaran apapun dari aku."
Ia berjalan kearah flores lalu mengambil alih handpone Salju.
"Suruh mereka nyalain apinya." Perintah Jingga yang langsung di tanggapi oleh Flores.
"Cepat nyalain apinya, kita bakal liat seberapa mahal sih harga diri tu cewek miskin!" Serunya pada kedua Algojo yang selalu ada di belakang mereka.
Salju ingin berlari menyusul Jingga yang berjalan kearah tong sampah yang kini sedang dilahap oleh ganasnya api. Namun, tangannya sudah dulu di cekal oleh kedua Algojo.
Ia beronta kuat," lepasin! Aku mohon jangan dibakar! Itu punya adik aku! Jangan jingga!" Pekik Salju tak karuan, disertai air matanya yang ikut berderai.
Semua perasaan kini berkecambuk di hati Salju, ada marah, kesal,sedih,menyesal. Bercampur mengerumuni dadanya.
Sedangkan semua murid hanya diam menyaksikan drama dihadapan mereka, tak lupa mengabadikannya dengan handpone mereka masing-masing.
"Salju!!" Pekikan itu berasal dari Bening.
Setelah melihat kondisi kantin yang mendadak kosong, Bening langsung berlari mencari keberadaan Salju. Dan ternyata sahabatnya sedang di ganggu oleh rombongan Jingga.
Kedua algojo lainnya sigap menahan kedua belah tangan Bening, sebelum gadis itu nekad pergi menyusul Salju.
"Jangan sakitin Salju!"
Mendapati Bening yang ditahan paksa oleh algojo malah membuat tangis Salju pecah. Ia sangat tidak suka jika sahabatnya harus terlibat dalam masalah ini.
"Haduh! Ada drakor nyasar ternyata," Jingga menatap tak suka kearah Bening.
"Gimana kalo kita langsung ke intinya aja?"
Handpone dengan silikon hitam itu terjun bebas kedalam nyala api yang begitu besar. Adegan intipun akhirnya terlaksanakan juga.
"Jangan!!" Teriak Salju sekencang-kencangnya.
Sesaat kemudian terdengar ledakan didalam tong sampah besar itu. Semakin membuat amarah Salju keluar dari sarangnya.
"Dasar nggak punya hati!"
Sepenuh tenaga Salju keluarkan sampai-sampai tubuhnya berpeluh hebat. Dia menginjak kuat kedua kaki algojo di samping kiri dan kanan, kemudian mendorongnya kuat.
Dengan emosi yang hampir meledak, ia berlari kearah Jingga berdiri bersama flores.
PLAKKK
Mata Jingga melotot besar, tamparan panas ia dapatkan dari tangan Salju.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEAUTY INSIDE
Teen Fiction[END] niat awal pindah sekolah hanya ingin menghindari bulyan dari para siswa akibat menyatakan perasaan secara terang-terangan dengan sang ketua osis. berkat penolakan sadis dari ketua osis dia pun mendadak viral dan tenar dalam sekejab namun,siap...