Sreek ...
"Akh!" Rafaella menarik rambut Gracia ke belakang dan mendekatkan wajahnya, masih tetap mempertahankan senyum lebarnya.
Walau tersenyum matanya menatap tajam, Gracia hanya bisa meringis kesakitan saat rambutnya dicengkeram dan ditarik dengan kuat oleh Rafaella.
"Lain kali pakai seragam yang benar ya adik manis," terdengar seperti pertanyaan tetapi itu adalah peringatan.
Menurut peraturan atau lebih tepatnya menurut Rafaella, pakaian yang Gracia gunakan terlalu ketat dan pendek, benar-benar merusak pemandangan.
"Kalau diulangi lagi ... Gue jambak rambut lo sampai lepas dari tempatnya," di akhir Rafaella berbisik dengan nada rendah yang mengancam.
Gracia hanya bisa meringis sakit dan gemetar ketakutan membayangkan jika Rafaella benar-benar melakukan itu padanya.
Rafaella menghempaskan Gracia begitu saja, Faleri dengan sigap menopang tubuh gadis itu agar tidak terjatuh.
Lelaki yang menjabat sebagai ketua geng itu menatap Rafaella sangat tajam, ia merasa marah dengan apa yang Rafaella lakukan pada Gracia.
"Apa? Gue tahu kalau gue emang cantik," ujar Rafaella yang menyadari jika Faleri menatapnya.
Jehian yang sedari tadi diam memilih untuk angkat bicara. "Maaf, tapi kakak ini siapa? Kenapa kakak bertingkah seenaknya di sini?" Jehian menjaga kesopanannya terhadap Rafaella.
Rafaella diam, bibirnya menunjukkan senyum tipis yang mengancam keselamatan.
"Gue? Gue Rafaella, Rafaella Balenciaga ... Alister."
Hening ...
Mereka ingat tentang rumor yang beredar, jika keluarga Alister mempunyai seorang anak angkat yang beberapa tahun ini telah menghilang.
"Ketua Organisasi Kedisiplinan, pemimpin angkatan emas."
Perlahan keadaan mulai ramai dengan bisik-bisik para siswa, Rafaella benar-benar memperkenalkan dirinya kepada semua orang.
Mungkin ini tidak akan disetujui oleh beberapa anggotanya, tapi Rafaella mempunyai feeling jika sekolah ini menyimpan sesuatu yang lebih buruk dari bayangannya.
Sebagai penanggung jawab ia harus turun tangan, para anggotanya tidak perlu diketahui identitasnya, cukup dia sebagai ketua yang dikenal.
"Jadi rumor itu benar, ada organisasi yang mengatur kedisiplinan di sekolah ini dan kakak adalah ketuanya," Jehian sadar ancaman, karena itu ia berhati-hati.
"Heh," Rafaella mendengus, bukannya mengatakan sesuatu ia malah mengambil hand sanitizer dari sakunya, ia menyemprotkan cairan anti bakteri itu ke tangan yang barusan dirinya gunakan untuk menyentuh Gracia.
Itu sebuah penghinaan bagi mereka yang mendukung Gracia, Rafaella menyadari itu dan dia tidak mau peduli.
"Mulai hari Senin besok aturan lama akan diberlakukan kembali, dan jangan macam-macam sama gue," Rafaella melangkahkan kakinya meninggalkan kantin yang sedang mengalami keheningan.
Edward dengan spontan mengikuti Rafaella, masih menjadi sebuah kejutan baginya dengan kedatangan Rafaella yang tiba-tiba.
"Rafaella! Ella!" Rafaella menghentikan langkahnya, berbalik dan mendapati Edward yang berjalan cepat menuju dirinya.
Di lorong sekolah itu mereka berdiri berhadapan, memandang satu sama lain tanpa ada yang berbicara. Mereka bersahabat, mereka sangat dekat, hingga tiba-tiba Rafaella hilang begitu saja.
"Edward Elgrand, lama enggak ketemu."
Bruk ...
Tubuh besar Edward memeluk tubuh tinggi Rafaella. "I miss you Ella," tangan Rafaella perlahan terangkat mengelus pelan rambut Edward.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFAELLA
FantasyTentang Rafaela yang bertransmigrasi ke dalam novel ciptaan sahabatnya dan menjadi kakak tiri tokoh antagonis. Rafaela yang 'ini' dan Rafaella yang 'itu' adalah orang yang sama. Sama-sama seorang pecandu internet dan sama-sama seorang pemalas. Karen...