Cptr 4. Bisik-bisik Organisasi

4.2K 512 8
                                    

Baiklah, bagaimana caranya bertemu dengan Rafaella Balenciaga? Hari ini Rafaela benar-benar terkejut dan kena mental, ini semua karena informasi yang ia dapatkan.

Rafaella sudah tidak sekolah hampir 2 tahun lamanya, jiwa-jiwa rajin Rafaela sungguh sangat terguncang.

Info ngantemi Rafaella.

"Oh please ... 2 tahun kurang 4 bulan? Seriously?!" walau Rafaella mengerjakan tugas-tugasnya tapi tetap saja, baginya ini sangat mengerikan.

Sekarang ia sedang terduduk frustrasi, memikirkan alasan apa yang membuat Rafaella harus berhenti masuk ke sekolah, dia kena covid apa bagaimana sih?

Saat dirinya termenung menatap langit-langit kamarnya tidak sengaja dari ujung duni- matanya, ia melihat sebuah buku yang berada di dalam kotak yang penuh dengan alat tulis.

Buku itu berwarna hitam dengan sebuah lambang bunga red spider lily atau nama ilmiahnya radiata lycoris berwarna emas yang kontras dengan warna sampulnya.

Karena merasa penasaran Rafaela memilih untuk mengambilnya, ia meniup debu-debu yang menyelimuti buku hitam itu.

ORGANISASI KEDISIPLINAN

"Kedisiplinan?" Rafaela membaca tulisan yang berada tepat di bawah lambang bunga tersebut.

"Dih, orang kayak gini punya buku kedisiplinan? Yakin dek?" gumam Rafaela, wajar saja dia tidak yakin, Rafaella tidak masuk sekolah selama itu dan dia berbicara tentang kedisiplinan, jelas itu meragukan.

***

Nancy sedang berjalan menuju perpustakaan yang sangat sepi dan hening, ia ingin sendiri terlebih dahulu untuk mendinginkan otak dan hatinya.

Selama di perjalanan ia bertanya-tanya, seburuk itukah dirinya? Se-special apa Gracia itu? Kenapa Faleri begitu mendambakannya? Nancy tidak pernah paham, Nancy tidak pernah tahu, setidak pantas apa dirinya.

Nancy membuka pintu perpustakaan, terdapat satu orang laki-laki berkaca mata yang sedang membaca buku, dia adalah kakak kelasnya yang menjabat sebagai asisten penjaga perpustakaan.

"Permisi kak," Nancy menyapa hanya untuk formalitas.

"Hm," kakak penjaga hanya berdehem sebentar.

Nancy duduk di bangku yang paling jauh dari pada bangku-bangku yang lain, ia membawa satu buku yang selalu ia baca.

Harmony In The Family

Buku yang berkali-kali ia baca dan buku yang berkali-kali membuatnya berangan-angan. Buku itu diberikan padanya dari seseorang yang penting bagi hidupnya.

Seperti lirik lagu 'harta yang paling berharga adalah keluarga.'

Saking seringnya ia membaca lembar-lembar buku itu ia sampai hafal setiap kalimat dan setiap halamannya. Walau berjudul Harmony In The Family, Nancy lebih senang menyebutnya sebagai 'buku impian'.

Buku yang membuatnya tahu, ada sesuatu yang hilang dari hidupnya, ada banyak air mata yang ia keluarkan, ada banyak tawa palsu yang ia tunjukan, terus begitu hingga kehilangan banyak waktu istirahat.

Nancy berganti memandang jendela, melihat ke arah luar dengan pandangan kosong khas orang melamun, tidak tahu apa yang ia lihat.

"Suutthh ... Lo pernah denger enggak tentang organisasi yang ngurus kedisiplinan di sini?" Nancy tersadar ketika tidak sengaja mendengar bisikkan seorang siswi yang duduk di bangku belakangnya.

"Organisasi apaan tuh? Maksudnya gimana?"

"Jadi kata kakak gue yang alumni sini ada organisasi yang tugasnya mendisiplinkan para murid," Nancy mendengarkannya diam-diam, berpura-pura membaca bukunya.

RAFAELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang