Bab 17 Indomie telor

2.3K 199 0
                                    

       Kedua insan kini sedang membaca dengan tenang di sebuah toko buku yang lumayan terkenal dikalangan muda-mudi.

Setelah menemukan buku yang ingin dibeli, pria dan gadis itu berencana untuk membaca buku lain terlebih dahulu disana.

Mereka berdua yang serius membaca tiba-tiba mendengar suara perut yang ingin segera diisi. Naura celingak-celinguk memerhatikan semua orang sedang kan Reyhan menatapnya.

"Hehe aku lapar" Naura memegang buku yang ia baca dengan erat dan menutup sebagian mukanya.

Reyhan berdiri menyimpan bukunya dan Naura di tempat semula lalu menarik tangan gadis itu keluar dari toko buku.

Mereka pergi ke restauran yang berada dekat dari sana. Naura mengambil buku menu lalu memesan.

"Aku mau ayam geprek! Ada gak?" Ucapnya riang,

Reyhan mengernyit kan dahinya heran. Dimenu tidak ada bahasa Indonesia nya. Ini kan restauran china.

"Maaf kak ayam geprek nya gada" Ucap sang pramusaji dengan sopan.

Naura menghela nafas ia menyerahkan menu itu pada Reyhan.

"Rey kamu aja yang pesan" Naura menyandarkan punggunya di sandaran kursi.

Reyhan membaca menu laku memesan

"Kwetiau satu, La Ji Zi satu dan tolong berikan dua porsi nasi" Pramusaji mencatat makanan yang di pesan oleh Reyhan.

"Kalau Minumnya kak?"

"Tolong berikan dua air botol mineral" Pramusaji mengangguk kan kepalanya.

Pramusaji tersebut mengulangi menu yang di pesan oleh mereka berdua lalu Reyhan hanya mengangguk dan pramusaji tersebut pergi setelah mengatakan tunggu lima belas menit.

Naura yang sedang menunggu menatap Reyhan tengah membaca buku yang baru ia belikan tadi alias yang ia ganti.

"Gua emang ganteng" Reyhan menyimpan buku nya lalu menatap Naura kembali.

Naura tertawa kecil "pede banget" Reyhan tidak menjawab dia hanya membalas tatapan Naura.

Lama mereka bertatapan hingga Naura yang mulai salah tingkah memutuskan tatapan matanya. Jantungnya seakan berirama disana.

"Naura perempuan yang baik" Ucapnya membuat Nadine yang berada di tubuh Naura heran, apakah pria itu ingin membahas pemilik tubun.

"Oh ya? Memang nya kau kenal?" Tanya Naura.

Reyhan berdehem mengiyakan "Dia sangat rapuh"

"Apa kau menyu-" Ucapan Naura terpotong karena makanan yang mereka pesan telah sampai.

Mereka pun akhirnya makan. Naura sedikit kesal sebab Reyhan memesan makanan yang sangat pedas.

~🌼~

      Naura kini mengeringkan rambutnya yang basah memakai handuk karena habis mandi. Gadis tersebut menyimpan asal handuk nya lalu menyisir rambutnya.

Setelah itu Gadis itu duduk di tepi kasur sambil memegang handponenya. Merasa tidak ada yang penting di handphone tersebut ia memilih beranjak dari sana.

'Gabut banget' batinnya sambil berdiri berjalan menuju tangga.

Dia merasa perutnya sedikit lapar. Dipikir-pikir Naura belum pernah makan nasi dirumah ini.

Naura melihat jam sudah pukul sembilan malam dan rumah tampak sepi.

Naura berjalan menuju dapur. Gadis itu memeriksa setiap laci dan kulkas mencari bahan makanan disana. Gadis itu terpukau karena banyak sekali bahan makanan yang mungkin harganya juga lumayan mahal.

I'am Not Her | HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang