Bab 13 Ayah

2.6K 212 3
                                    

Gadis itu tengah menikmati suasana kota itu yang tengah sejuk karena matahari yang ditutupi oleh awan. Sepertinya akan hujan dalam waktu dekat pikirnya.

Naura dan Reyhan masih duduk dimotor melewati jalanan yang mungkin akan hujan. Mereka menikmati perjalan dikota itu Naura melihat sosok yang tak asing baginya ketika melewati jalanan depan sekolah dasar. Reyhan juga sedang memelankan kecepatan motornya karena banyak anak-anak yang berlalu lalang.

"Rey berhenti" Ucap Naura memukul pundak Reyhan pelan.

Naura turun dari motor Reyhan lalu memusatkan matanya pada orang yang tak asing baginya. Seorang pria paruh baya.

"A-aku bakal ganti buku kamu tapi kayanya bukan sekarang. Maaf ya" Naura meminta maaf pada Reyhan dengan cara menunduk.

Reyhan yang melihat itu hanya kebingungan kenapa lagi dengan gadis ini.

"Kamu bisa duluan aja sekali lagi maaf" Lanjut Naura lalu beranjak pergi meninggalkan Reyhan.

Reyhan memingirkan motornya di pinggir jalan dan mengikuti gadis itu. Ia sedikit kepo dengan gadis itu.

Naura berjalan mendekati pria paru baya tersebut. Naura melihat pria itu disamping motor bututnya dengan gas lalu dihiasi balon-balon yang mungkin pria itu jual.

Hati gadis itu perih melihat pria itu. Tidak terasa bulir-bulir bening jatuh dari pelupuk matanya.

"Ayah" Ucapnya tanpa sadar Reyhan masih senang sentiasa mengekorinya.

'Ayah?' batin Reyhan bingung, pria itu tau pria paru baya itu bukan tuan Sky. Karena selain kolega bisnis ayahnya, tuan Sky juga biasa muncul di televisi.

Naura menghapus air matanya dengan telapak tangannya. Lalu Naura mengambil benda yang menyimpan lembaran berharga, duit. Naura mengambil lembaran merah itu sebanyak tiga lembar lalu berjalan mendekati pria itu.

"Aya-... Pak" Koreksi Naura.

"Saya beli balonnya" Bapak itu tersenyum karena balonnya akhirnya laku.

Bapak itu mengambil satu balon lalu memberikannya ke Naura. Naura dengan cepat memberi tiga lembar lembaran merah lalu beranjak dari sana dengan cepat.

Pria itu terkejut ingin memulangkan kembali lembaran yang lebih itu tapi gadis itu malah dengan cepat meninggalkannya.

Naura tak pulang ia hanya bersembunyi sambil menatap Ayah tirinya itu. Yap pria tersebut merupakan Ayah tiri ketika ia berada di tubuh Nadine.

Gadis itu masih tak sadar kalau ia juga sedang ditatap oleh Reyhan yang tidak terlalu jauh darinya. Hingga Reyhan mendekat.

Naura yang merasa ada orang di belakang nya pun menoleh. Ia terlonjak kaget melihat Reyhan.

"Loh kamu belum pulang?" Tanya Naura, Reyhan mengernyit kan alisnya bingung dengan kelakuan Naura.

"A-a-aku lagi... " Ucapannya terpotong melihat bapak itu menaiki motornya.

"Nanti aku jelasin, sekarang tolong ikutin bapak itu" Reyhan pun mengangguk dan menarik tangan Naura ke motornya.

Mereka mengejar motor itu dengan jarak yang agak jauh karena perintah dari Naura.

Naura dapat melihat pria itu memasuki sebuah pabrik yang mungkin pabrik Roti. Wangi sekali pikir Naura dan Reyhan.

Mereka turun dari motor dan melihat Ayah Naura menurun kan alat-alat jualan balonnya dan memasang lemari-lemari kecil di belakang jok motornya.

Lalu Ayah nya itu memasukan beberapa roti ke dalam lemari-lemari itu setelahnya ayahnya pun pergi dari sana.

Naura dan Reyhan masih tetap mengikuti ayah Nadine. Gadis itu melihat ayahnya berhenti di ruko kecil hingga besar untuk menitip roti.

I'am Not Her | HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang