Bab 26 Arzan vs Axel

2K 173 14
                                    

"Sedih banget" Ucap seorang gadis yang sedang berada di kamar dengan ketiga temannya.

"Iya kan" Ucap salah satu temannya yang sedang memakan cemilan.

"Alah sok sedih lo kampret" Ucap Fianna melempar bantal kearah Laila.

"Oh iya Ra maaf ya lu jadi denger cerita sedih padahal kan tujuan kita disini buat seneng-seneng" Fianna merasa tak enak pada Naura, ia terlalu serius curhat ntah kenapa ia bisa nyaman saja mengeluarkan unek-uneknya.

"Hehe gapapa kok serius" Fianna hanya menganngukan kepalanya.

"Oh iya btw nama orang yang kamu temuin namanya Nadine?" Tanya Naura, ia hanya ingin memastikan jika benar orang yang ia beri eskrim ples nasehat itu ternyata Fianna.

"Iya Nadine kenapa kamu kenal?"

"Ah ilah dipikir Nadine didunia cuma satu, lagian Naura mana tau Ciri-cirinya" Laila menyela percakapan mereka.

Benar juga pikir Fianna.

"Tinggi, kurus, ga terlalu putih, cantik tapi ga glowing glowing banget kaya anak biasa aja, matanya Hazel, hidung ga pesek ga mancung, alis biasa aja, bibir sedang, pipi juga biasa aja" Ucap Naura membuat Fianna mengingat-ingat kejadian dia tahun yang lalu.

"Iya! Kok kamu tau?" Tanya Fianna

Naura terlihat berfikir. Ia memikirkan ia belum siap jika ia harus memberitahu mereka alasannya ya karna belum siap saja. Apalagi mereka berteman baru satu minggu.

"Ah hanya asal nebak aja kok" Jawab Naura membuat mereka semua menggelengkan kepala.

"Udah yuk kita nonton drakor" Lanjut Naura mengalihkan asitensi mereka kecuali Afni ke dalam monitor besar.

"Ngomong-ngomong lo dibiayain siapa?" Tanya Naura.

"Om-om" Bukan Fianna tapi Laila yang menjawab membuat bantal melayang kearahnya lagi.

"Mau gua sleding" Tanya Fianna.

Afni hanya menonton mereka semua sambil membaca bukunya.

"Jahat!" Ucap Laila memasang muka sedih.

"Bodo amat!" Fianna malas menanggapi Laila.

"Aku punya tabungan lumayan lima belas ribu" Kepalanya kembali menghadap pada Naura sambil tersenyum senang.

"Lima belas ribu? Itu kan dikit banget"

"Dolar!" Celutuk Afni membuat Naura terkejut.

Bayangkan lima belas ribu dolar dan anak SMA lah yang memegang uang itu.

"Gausah gitu kali emang lo ga pernah pegang duit sebanyak itu!" Fianna berfikir jika Naura itu anak orang kaya. Ia berfikir kalau keluarga Naura itu malah bisa mengalahkan kekayaan dari keluarga Bakti.

Naura menggaruk tengkuknya sambil cengar cengir.

Mereka semua kembali fokus pada layar monitor yang menampilkan film Korea.

Walaupun didepan mereka menayangkan sebuah film tetap saja pikiran mereka ke mana-mana.

~🌼~

       Seorang gadis sedang membolak-balik buku didepan kelas sebelas IPS tiga. Buku yang penuh dengan rumus, membuat gadis atau bisa dipanggil dengan nama Naura itu berdecak dengan kesal.

"Ini buku apa sih dari tadi gua baca gada yang masuk!" Naura membolak balik kertas dalam buku sesekali mencibir.

"Kok si Afni bisa tahan ya baca buku kea gini" Monolognya hingga terkejut karena mendengar suara gadis yang sangat ia kenali.

I'am Not Her | HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang