Bab 25 Mulai Paham

1.8K 148 2
                                    

       Fianna masuk kedalam rumah. Sesampainya diruang keluarga yang awalnya berisik mulai menjadi sepi ketika ia lewat.

"Dari mana kamu?" Kata-kata papanya mulai dingin.

Fianna tak menjawab, ia memilih melanjutkan langkahnya.

"Anak mu! Kenapa semakin hari dia semakin tidak punya sopan santun?" Tanya papa Fianna ke arah mama Fianna.

Reyhan yang mendengar itu beranjak dari sana meninggalkan tiga orang yang masih berada disana.

Sesampainya dikamar, Reyhan membanting pintu dan membanting dirinya ke arah kasur.

Gila, kepalanya pusing memikirkan adiknya. Ia harus bagaimana sekarang? Suasana keluarga nya sedikit tidak mengenakan.

Dilain sisi Fianna yang berada di kamarnya juga sedang berbaring di kasurnya sambil memejamkan mata. Memikirkan semuanya.

'Apa aku kabur aja?' pikir Fianna.

Fianna tiba-tiba duduk "tapi gimana caranya" Monolog gadis itu bertanya pada dirinya.

Fianna membuka benda pipih yang berada tak jauh dari kasur. Ia dengan lincah meng scroll riwayat chat dengan sahabatnya. Ah rindu sekali dia dengan sahabatnya itu.

Fianna mengenang sahabatnya sambil menonton video-video kenangan. Sesekali Fianna akan tertawa dan sedih.

Tidak terasa ia tertidur dengan HP yang masih setia dalam genggaman tangan gadis itu.

Seorang remaja tiba-tiba masuk ke kamar Fianna, mengelus lembut surai Fianna sambil mengehela nafas.

"Kakak bakal slalu jagain kamu dek" Ucap nya menatap Fianna yang sudah tertidur.

~🌼~

       Tidak terasa akhirnya penerimaan raport. Tidak-tidak kalian semua yang tidak rasa kalau Fianna mah sangat amat terasa. Karena hari harinya menjadi sangat amat berat.

Fianna kini menatap raport nya di daerah pekarangan sekolah. Mengehela nafas lalu mendongakan kepala, tidak sengaja matanya bertatapan dengan sosok gadis yang menyebalkan.

Yang membuat hari-harinya begitu berat, yap dia Izara. Izara kini sedang bergelayut manja bersama dengan papa dan mama Fianna. Bukan rasa Iri yang dirasakan oleh Fianna tapi Perasaan yang kesal.

Ia mulai paham sekarang setiap yang dilakukan oleh Izara itu sangat berlebihan dan merugikan dirinya. Iaa juga paham sekarang seharusnya ia tak berbaik hati sampai saat ini. Tapi bagaimana ya, Izara juga termasuk keluarganya.

Dan bohong jika Fianna mengatakan ia membenci Izara. Nyatanya ia menyayangi sepupunya itu. Tapi ia harus apa?

"Ngapain bengong?" Tanya Reyhan duduk di samping Fianna.

Reyhan adalah orang yang mengambilkan raport Fianna. Fianna canggung jika menyuruh orang tuanya. Mengapa ya hubungan dengan keluarganya jadi canggung sekarang.

"Gapapa kak" Kedua sudut bibir Fianna naik sambil menggeleng pelan.

"Nanti lanjut di sekolah kakak ya"

Reyhan sekolah di salah satu SMA Favorit di kota X, ya kotanya.

Fianna hanya mengangguk, mengiyakan ajakan kakaknya.

~🌼~

      Liburan kali ini tambah tidak seru apalagi waktunya banyak di habiskan dirumah.

I'am Not Her | HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang