Bab 1. Halo Yang Disana !

1.5K 106 0
                                    

Seberkas sinar telah menembus dedaunan pohon disampingnya, membuatnya harus mengerutkan kening tapi masih tetap setia ditempatnya. Senja sore itu, itulah yg sedari tadi ditunggunya. Entahlah, hanya saja dia rasa senja kali ini berbeda dari yg lain. Mungkin perasaannya saja.

Ingin rasanya menunggu sampai senja menjadi kelam, tapi apalah daya. Suara handphone yg berada disaku celana membuyarkan keinginannya.

" ... "

" Halo ? Kakak ! Kakak dimana ? Kok jam sekarang belum pulang ? Hati hati, ntar digondol mbak putih Lo dijalan pulang ! " Cerocos seseorang dibalik telpon, membuat si pendengar mampu tersenyum lembut.

" Iya. Sekarang pulang. " hanya itu yg mampu diucapkannya,

" Okedeh ! Tapi inget kak. Oleh oleh, hehehe... " pinta sang penelpon diakhiri kekehan manja yg langsung dimatikannya,

" Hmm bocah. " tukasnya.

Tanpa berniat berlama lama disana, diapun segera bergegas menuju lahan parkir sekolah untuk mengambil motor Vespa kesayangannya, namun harus sedikit tertunda karena apa yg didengarnya barusan.

" Ara ! Tunggu ! " teriak seseorang menghentikan langkah seorang Zahra Nur Khaulah.

" Kak Gracia ? " gumamnya seraya melihat sosok yg sudah berada dihadapannya kini.

" Hi Ara ! Lo bawa motor kan ? " tanya Gracia langsung ketopik karena tak ingin membuang waktu adik kelasnya ini.

" Iya kak ? Kenapa ? " tanya Ara,

" Bisa bantuin gue gak ? Jadi gini, temen gue lagi gak bisa dijemput sama sopir soalnya mobil sisupir ini mogok ditengah jalan. Sedangkan gue harus nganter balik ayang Anin, terus disekolah juga gak ada siapa siapa. So lo bisa gak nganterin dia ? " mohon Gracia sambil menatap penuh harap kearah Ara.

Ara yg ditatap pun hanya balas menatap datar kearah Gracia seraya berpikir kalau, nggak apa apa kan ? Nggak lama juga.

" Ok. " gumam setuju Ara yg dibalas senyuman lebar Gracia.

" Oke bentar, gue panggil dia dulu. Ekhem... SHAN ! LO DIANTER SAMA ARA YA !!! NIH ORANG NYA, UDAH DITUNGGU !!! " teriak Gracia, sedangkan Ara yg ada disampingnya hanya mampu meringis. Padahal orang yg dipanggil tidak terlalu jauh posisinya dari mereka.

" Nggak usah teriak kali Gre ! " omel seseorang yg dikenal Ara sebagai kak Anin, ayangnya Gracia.

" Hehe mangap... " ciut Gracia ketika menatap sang pujaan hati.

Ara pun tak menangkap apa yg dikatakan oleh kakak kelasnya itu, karena dia sedang memandang kearah seseorang yg berada disamping kak Anin saat ini, orang yg akan diantarnya pulang.

Rambut lurus panjang berwarna hitam tatapan mata yg teduh beserta senyum lembut yg terukir diwajahnya, menambah kesan sosok keayuan yg dimiliki oleh orang itu. Dan saat kedua mata mereka bertubrukan...

Oh Gosh... Cantik !   Batin Ara berseru, walau wajahnya masih menampilkan raut datar. Ini pertama kalinya dia melihat sosok secantik dia, dan lebih lagi ketika mata mereka bertubrukan dapat Ara rasakan kalau sosok tersebut adalah orang yg sangat lembut, sangat sangat sangat lembut.

Manis...   Batin Shani pada seseorang yg tengah menatapnya saat ini, walau ditatap dengan pandangan datar.

" Oh iya Ra ! Lo udah kenal kan dia siapa ? " tanya Gracia menghentikan aksi tatap tatapan mereka,

" Nggak. " jawab Ara sekenanya,

" Owh... Ha ?!! " kaget Gracia juga Anin.

" Lo beneran gak tau sama dia  Ra ??? Serius ??? " tanya Gracia bertanya dengan serius kali ini diikuti oleh anggukan Anin dan pandangan skeptis Shani.

Dialog SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang