Chapter 4

704 94 22
                                    

Jangan lupa klik vote dulu sebelum membaca

*

*

Beberapa translate dari dialog aku taruh di komen

*

*

*

"Muraaa-chan."

Murayama mengedipkan matanya beberapa kali, lalu menyipitkan mata mencoba melihat lebih jelas.

“Yui-chan?”

“Lama tak berjumpa, bocah cengeng.” ucapku sembari tertawa. Murayama nampak sangat terkejut.

“Heeee!!! Benar Yui-chan!!” ia berlari ke arahku lalu memelukku dengan erat. Kita berdua pun berpelukan sambil melompat-lompat seperti anak kecil. Well, itulah yang sering kita lakukan dulu ketika kita merasa sangat senang.

Beberapa saat kemudian, aku dan Murayama berpindah lokasi. Sebelumnya Murayama menyuruh kedua anak buahnya, Furuya dan Seki, untuk kembali ke Oya Kou sementara Murayama ikut denganku menuju warung mi soba langgananku.

“Wah warung mi soba, hal ini mengingatkanku saat kita masih SD dulu.”

“Mura-chan, ada orang yang ingin kupertemukan denganmu.” Murayama menatapku dengan penuh tanda tanya. Lalu muncul seseorang yang sedari tadi sudah aku tunggu-tunggu. Ia berjalan sambil menggerutu.

“Oi Yui berhentilah menyuruhku seenaknya aku ini sibuk dan ju-” Lao terdiam seketika begitu menatap Murayama.

“Heee!!” seru mereka bersamaan.

“Lao-chan!”

“Yo Yoshiki!”

Mereka berdua langsung berjabat tangan lalu berpelukan sembari berjingkrak-jingkrak seperti yang kulakukan tadi dengan Murayama. Setelah saling melepas rindu, kami duduk di bangku dengan tenang sambil memakan mi soba.

“Wah, aku senang sekali bisa bertemu kalian lagi. Bagaimana kabar kalian?” tanya Murayama.

“Aku baik, yah meskipun hampir setiap hari aku berkelahi. Sekarang aku jadi pemimpin SMA Suzuran.” Murayama manggut-manggut seraya terpukau mendengarnya, lalu perhatiannya berganti menuju diriku.

“Aku juga baik, aku baru saja keluar dari sekolah dan pindah ke sekolah baru di dekat SWORD. Sebenarnya setelah aku sampai di Jepang aku mencarimu, tapi rumahmu sudah dihuni oleh orang lain.”

Murayama nampak berpikir, “Ah itu, setelah insiden dulu Yui-chan dikirim ke luar negeri, Lao-chan juga disembunyikan di dalam rumahnya, dan aku diajak pindah ke luar kota oleh orang tuaku. Kita pindah juga secara diam-diam karena mereka takut akan terjadi sesuatu.”

“Ah, pantas saja. Aku juga sedang mencari anak lelaki yang dulu bersama kita. Tapi sampai sekarang aku belum menemukannya.” Yui menggaruk kepalanya merasa sedikit frustasi.

“Ah bocah yang manis itu, setauku dulu dia juga pindah ke luar kota. Tapi, aku tidak tau kemana.”

“Lagipula apa yang akan kau lakukan jika kau menemukannya? Lupakanlah, toh kejadian itu sudah lama.” ucap Lao yang sedang memakan mi sobanya dengan begitu tenang. Entah kenapa, aku merasa sedikit aneh.

“L, jujurlah padaku. Kau pasti tau sesuatu kan?”

“Berisik, aku sudah bilang berkali-kali aku tidak tau apapun. Ibuku melarangku keluar rumah selama setahun. Aku beruntung tidak jadi gila. Oh iya Murayama, berarti kau tinggal di SWORD sekarang kan.” Perhatian Lao kembali lagi padaku, “apa karena itu kau bersikeras ingin pindah sekolah di SWORD?”

F*ck Low, I'm High Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang