Chapter 6

595 88 18
                                    

Jangan lupa klik vote dulu sebelum membaca

*

*

*

Happy Reading

*

*

*


Aku meminum susu dengan santai sembari menatap jalanan yang agak sepi dari balik kaca minimarket. Terdapat kendaraan berlalu lalang meski hanya beberapa kali. Aku bertanya-tanya apakah selalu seperti ini kondisi jalanan SWORD di siang hari.

“Ohayo Gozaimasu.” Ucap kasir pada pria jakung yang baru saja memasuki minimarket. Pria itu kemudian duduk di kursi sebelahku.

“Oi Yui, kau harus berhenti memanggilku seenaknya. Aku ini sibuk sekali loh.”

Aku mengangguk paham, “Wakatta, sibuk menyatukan Suzuran kan. L, kau tidak bisa menciptakan keajaiban jadi saranku berhenti saja. Kakakku yang selalu kau agung-agungkan saja tidak bisa menyatukan Suzuran, apalagi dirimu.”

Lao terkekeh seraya menatapku dengan tidak habis pikir, “Wah, jadi kau memanggilku kesini hanya untuk dicaci maki?”, Aku menjawabnya dengan anggukan.

“Iya, itu salah satu alasannya, tapi alasan utama adalah karena aku ingin bertanya sesuatu padamu. Pemimpin Housen yang baru, siapa namanya?”

Muka Lao berubah menjadi terheran-heran, “Ueda Sachio, kenapa kau tiba-tiba tertarik pada pemimpin Housen yang baru? Satu-satunya siswa Housen yang membuatmu tertarik hanyalah Bitou Tatsuya kan.”

Aku mengacuhkan pertanyaan Lao dan menggumam sendiri.

"Ueda Sachio . . . Ueda Yui . . ."

Langsung saja Lao mendorong kepalaku dengan jarinya.

"Hei, kau sudah gila? Kau bahkan baru tau namanya dan kau langsung menggunakan marganya di depan namamu." Lao menutup mulutnya syok seraya menatapku.

"Apa kau sudah memiliki imajinasi untuk menikahinya dan memiliki anak dengannya? Menciptakan sebuah keluarga yang harmonis dan bahagia?"

Astaga, kalau saja pria sinting ini bukan sepupuku. Yah, kalian tau lah apa yang akan kulakukan.

"Tutup mulutmu sebelum kujambak habis rambutmu. Yui itu nama adiknya. Dia satu sekolah denganku dan memiliki nama yang sama denganku."

Lao bergeleng, "Ck ck ck, sungguh kesialan yang sangat besar bisa memiliki nama yang sama denganmu. Kasihan sekali gadis itu."

"I know right."

Aku tau ucapan Lao memang agak menyebalkan tapi sayangnya itu benar. Faktanya gadis itu telah tertimpa kesialan karena memiliki nama yang sama denganku.

"Apa lagi yang kau butuhkan? Aku tidak punya banyak waktu jadi cepatlah."

"Tidak ada."

"Hee!!!" Lao terkejut hingga hampir menggebrak meja. "Jadi kau membuatku jauh-jauh dari Toarushi kesini hanya untuk memberitahumu nama Sachio?"

Aku mengangguk dengan ekspresi polosku.

"Kau kan bisa bertanya melalui pesan kenapa malah menyuruhku kesini?!"

Aku tersenyum manis pada Lao, "L sepupuku tersayang, kenapa aku harus bertanya lewat pesan kalau aku bisa langsung mendengarnya dari mulutmu."

"Aish! Kau menyebalkan sekali."

F*ck Low, I'm High Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang