Chapter 7

552 89 16
                                        

Jangan lupa klik vote dulu sebelum membaca

*

*

*

Happy Reading

*

*

*

-

Aku berjalan menyusuri lorong sekolah sembari meminum susu. Banyak siswi berkumpul dan berlarian di sepanjang lorong. Yah, beginilah seharusnya kehidupan sekolah normal ketika jam istirahat.

Berbeda sekali dengan suasana di sekolah lamaku. Setiap kali aku berjalan melewati koridor, siswa dan siswi lain langsung menjadi diam dan menyingkir dari jalanku. Bahkan mereka pun tidak berani mengangkat kepala ketika berpapasan denganku.

Aku menarik napas panjang seraya tersenyum, ah segarnya udara di sekolah ini. Ketika aku sedang asik menikmati suasana sekolah yang sesungguhnya, aku dikejutkan oleh seorang gadis yang tiba-tiba menghalangi jalanku.

"Yui-senpai, mohon terima ini!" Ucapnya sedikit berseru seraya menyodorkan sekotak kue.

Apa-apaan gadis ini? -tanyaku membatin.

"Yada." (Tidak) Jawabku singkat lalu berjalan melaluinya, namun lagi-lagi dia menghalau jalanku.

"Kue ini adalah balasan untuk senpai karena sudah menolongku kemarin. Jadi, tolong terimalah." Pintanya dengan menyodorkan kotak kue itu lagi.

Gadis ini bodoh sekali, padahal jelas-jelas tempo hari itu dia dipukuli karena menggantikan posisiku. Bisa-bisanya dia berpikir aku berada disana demi menolongnya padahal aku hanya melakukannya karena rasa tanggung jawab.

Akupun menatapnya dingin, "Bukankah sudah kubilang lupakan kejadian itu."

Gadis itu langsung melambai- lambaikan kedua tangannya cepat.

"Tidak, tidak, tidak, aku memang sudah melupakannya dan aku tidak akan menceritakannya pada siapapun. Jadi, tolong senpai terima kue ini."

"Yada, aku benci kue."

Wajah gadis itu nampak semakin lesu, "Demo, Yui Senpai aku-"

"Yui-channn!!!!"

Astaga, suara itu. Aku pun memejamkan mata karena merasa kesal. Tidak usah dilihat pun aku sudah tau suara siapa itu.

"Madoka Senpai!" Seru gadis itu seraya melambaikan tangan pada Madoka.

Gadis berisik ini lagi, padahal aku pergi dari kelas karena telingaku sakit mendengar suaranya. Aku pun mencoba berlalu pergi, namun lagi-lagi gadis dengan nama yang sama denganku ini menghalau jalanku.

"Chottomatte senpai, tolong terima ini."

"Ore? Apa ini?! Yui-chan memberimu kue secantik ini seharusnya kau menerimanya!!" Seru Madoka padaku, dan dia terus melanjutkan ocehannya tanpa henti sembari berteriak-teriak padaku.

"Ketika seseorang memberikanmu kue seenak ini normalnya orang akan menerimanya kan! Kenapa kau malah tidak mau! Hargailah pemberian orang padamu!!."

"Okay, okay, okay!" Cukup sudah, telingaku rasanya ingin meledak.

Aku mengambil sekotak kue itu dari tangan Yui, lalu mengangkatnya kedepan muka mereka.

"Kalian puas sekarang?" Tanyaku dengan sarkas lalu berjalan pergi. Kali ini tidak ada yang menghalauku.

F*ck Low, I'm High Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang