Jangan lupa klik tombol bintang sebelum membaca
⭐⭐⭐
.
.
.
.
.
—
Aku berdiri kaku sembari menatap cengo pemandangan didepanku. Aku tidak tau kalau pertarungannya akan seramai dan sesengit ini. Aku masih harus menemukan Sarah dan waktuku terbatas, sialan.
Mataku menelisik orang-orang yang sibuk berkelahi. Seseorang berhasil mengambil atensiku, seseorang yang kukenal. Aku pun berjalan menghampirinya.
Pria itu baru saja membuat pingsan lawannya dengan satu pukulan. Ia berbalik dan hendak memukulku, namun gerakannya terhenti ketika melihat wajahku.
"Eh? Yui-chan? Kau sedang apa disini?"
Aku menarik bandana yang terikat di kepala Murayama, "Aku pinjam ini sebentar."
"Ini bukan tempat untukmu, pergilah. Kau akan terkena masalah jika berada disini."
"Aku tau. Aku akan menyelesaikan urusanku dengan cepat lalu pergi, dan aku juga tidak berencana untuk mencolok."
Kugunakan bandana itu untuk menutupi separuh wajahku, lalu kunaikan tudung hoodieku yang berwarna hitam hingga rambutku tertutupi sempurna. Dengan bandana Murayama, aku semakin terlihat seperti anggota Oya Kou kan.
"Jaa, aku pergi dulu."
Aku berjalan memasuki kerumunan dengan mencoba menghindari perkelahian sebaik mungkin. Tidak lama, aku pun bertemu dengan orang yang sedari tadi ku cari.
Dia langsung melayangkan pukulan ke arah wajahku, namun aku berhasil menangkap genggaman tangannya dengan sigap lalu kuhempaskan. Kutarik bandana kebawah demi menunjukkan wajahku padanya.
"Ini aku, gadis yang bertemu denganmu di club kemarin."
Sarah memandangku bingung, "Jadi, kau anggota Oya Kou?"
"Bukan, urusanku disini hanya denganmu. Kurasa kau menemukan sesuatu kemarin di club yang seharusnya milikku."
Sarah mengeluarkan sebuah kalung dari saku celananya, "Are you talking about this?"
(Kau berbicara tentang ini?)Ketika aku mencoba mengambilnya, Sarah langsung menjauhkan tangannya dariku.
"Not so fast, girl."
(Tidak secepat itu)Aku hanya menghembuskan nafas malas sementara Sarah menatapku dengan licik.
"Jika kau ingin kalung ini, bersujudlah dan minta maaf padaku atas apa yang kau katakan kemarin."
Ucapan Sarah membuatku tertawa spontan, "Hahaha, kualitas apa yang kau punya sampai seorang Yui harus bersujud pada wanita kelas rendah sepertimu."
Raut wajah Sarah berubah seketika. Ups, sepertinya aku salah berbicara. Tapi yang kukatakan memang fakta, dia gila kalau berpikir bisa membuat seorang Yui Takiya bersujud padanya. Ya mau bagaimana lagi, kesombongan dan narsistik sudah mengalir dalam genku, jika saja kalian tau bagaimana tingkah kakakku Genji ketika dia masih sekolah.
"Aku berubah pikiran, gadis sepertimu memang harus dihajar agar bisa sadar diri." Ancam Sarah dengan nada yang cukup kesal.
Astaga, aku tidak berharap menjadi seperti ini. Padahal aku sedang mencoba menghindari perkelahian. Sepertinya aku memang terlahir sebagai seorang troublemaker.
KAMU SEDANG MEMBACA
F*ck Low, I'm High
ActionYui Takiya, adik dari Genji Takiya sang pemimpin kelompok yakuza Ryuseikai. Ia mulai bosan dengan kehidupannya di Toarushi dan mencoba untuk mencari pengalaman yang lebih seru. Ia pun pergi ke daerah S.W.O.R.D, kawasan para geng keji dan kuat. Disan...