Jangan lupa klik vote dulu sebelum membaca
*
*
*
Happy Reading
*
*
*
Suara hunusan pedang terdengar sangat tajam. Nampak seorang gadis dengan celana olahraga dan atasan crop sport serba hitam, serta rambut yang dikuncir satu, sedang sibuk berlatih katana di dalam dojo.
Gadis itu tidak lain adalah Yui. Keringat mengucur di seluruh tubuhnya, sorot matanya begitu fokus dan gerakan tangannya sangat cepat. Fokus Yui hilang ketika pintu dojo tiba-tiba terbuka.
Yui menoleh ke belakang lalu menatap malas begitu melihat kakaknya beserta beberapa anak buahnya berdiri di mulut pintu. Ia tidak mau latihannya terinterupsi oleh hal yang tidak penting, jadi Yui pun melanjutkan latihannya dengan menghiraukan keberadaan Genji.
"Bagaimana hari pertamamu di sekolah baru?" Tanya Genji tiba-tiba.
Yui terkekeh, "Lucunya, sudah hampir 2 tahun aku disini baru sekarang kau bertanya tentang hariku."
Yui menjawab dengan fokus yang masih pada gerakan latihannya.
Merasa sedikit tertampar dengan jawaban Yui, Genji pun berkata singkat, "Jawab saja."
"Baik, sejauh ini belum ada yang mencoba membunuhku atau menculikku." Yui menjawab dengan sarkas, lalu ia menatap Genji seraya tersenyum.
"Itu kah jawaban yang kau ingin Aniki?"
Tanpa berkata-kata, Genji keluar dari dojo diikuti beberapa anak buahnya. Yui hanya menatap kepergian Genji dengan mata nanar. Setelah itu, Ryo menghampiri Yui untuk memberikan minuman.
"Ryo-chan, ketika aku tiba di Jepang ekspektasiku adalah Aniki menjemputku di bandara lalu memelukku dengan bahagia setelah lama tidak bertemu. Tapi kau tau apa yang terjadi?"
Yui mulai terkekeh lagi, "Dia bahkan tidak menemuiku selama seminggu. Pertama kali aku bertemu dengannya, dia juga tidak tersenyum apalagi memelukku. Dan setelah 2 tahun, tiba-tiba dia bertanya tentang hariku. Lucu sekali bukan?"
Ryo hanya diam sementara Yui tertawa lalu meminum air dari botol yang digenggam Ryo. Tak lama kemudian, muncul sosok Omaeda memasuki dojo.
"Denka, Tuan memanggil anda untuk ke ruangannya." Titah Omaeda selaku tangan kanan dari Oyabun Ryuseikai.
Jangan terkejut oleh panggilan Denka, Yui memang menyuruh seluruh anggota Ryuseikai untuk memanggilnya Denka (Yang Mulia), kecuali untuk kakaknya, ayahnya, dan Ryo. Ada-ada saja memang gadis satu ini.
Yui pun meletakan katananya lalu berjalan menuju ruangan sang ayah, Hideo Takiya.
Sesampainya disana, seorang pria membukakan pintu untuk Yui. Ia pun masuk dengan sopan, membungkuk kepada ayahnya lalu duduk dengan gaya seiza yang mana melipat lutut dengan menempatkan posisi pantat diatas tumit.
"Ada apa Otou-san memanggilku?"
Meski Yui gadis yang agak kurang ajar, namun dia selalu sopan kepada ayahnya sedari dulu. Oleh karena itu, hubungan Yui dengan ayahnya lebih akrab daripada hubungan ayahnya dengan Genji.
Hideo menatap pakaian yang dikenakan Yui, "Apa yang tadi kau lakukan?"
"Aku hanya berlatih katana." Jawab Yui santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
F*ck Low, I'm High
ActionYui Takiya, adik dari Genji Takiya sang pemimpin kelompok yakuza Ryuseikai. Ia mulai bosan dengan kehidupannya di Toarushi dan mencoba untuk mencari pengalaman yang lebih seru. Ia pun pergi ke daerah S.W.O.R.D, kawasan para geng keji dan kuat. Disan...