Aku update lagi minggu depan kalau vote lebih dari 50
Jangan lupa vote & komen
Happy Reading
*
*
*
*
*
"Oh jadi ini Itokan." Ucap Madoka seraya mengedarkan pandangannya. Sorot matanya berhenti pada sebuah grafiti di dinding, "Tempat ini berada di wilayah kekuasaan Sanoh Rengokai ya?"
"Kenapa? Kau memiliki masalah dengan anggota geng mereka?"
"Hee? Untuk apa aku memiliki masalah dengan anggota geng mereka."
Aku menoleh pada Madoka yang duduk di sampingku, "Karena kau memiliki masalah dengan semua orang yang kau temui. Emosimu itu sangat di luar kendali."
Madoka hendak berteriak, namun terpotong karena Naomi muncul. Padahal aku sudah siap untuk menutup telingaku.
"Hi Kiara, kau membawa teman hari ini. Biasanya kau sendirian. Ingin memesan apa?"
Aku tersenyum pada Naomi, lalu kualihkan pandanganku ke Madoka.
"Omerice Itokan adalah yang terbaik disini. Kau mau? Aku mentraktirmu hari ini."
Mata Madoka langsung berbinar, "Wahhh!! Kau yang terbaik!! Aku mau omerice 5 porsi dan 3 milkshake vanilla."
Mulutku menganga melihat Madoka, aku tidak habis pikir dengan nafsu makan gadis ini.
"Aku pesan seperti biasa." Ucapku pada Naomi.
"1 omerice dan milkshake chocolate." Balas Naomi sembari mencatat pesanan di kertas, "Baik, tunggu sebentar ya "
Naomi mulai menyiapkan pesananku dan Madoka. Butuh beberapa saat untuk menyiapkan pesanan Madoka yang cukup banyak, namun pesanan berhasil tiba sebelum kami kelaparan. Kami pun makan dengan lahap.
Saat kami sedang menikmati omerice, seorang pria berambut pirang tiba-tiba duduk di sebelahku.
"Kau gadis yang kemarin bertengkar dengan Lala kan? Pantas saja ketika aku melihatmu kemarin wajahmu familiar. Kau pelanggan setia Itokan."
Aku tetap fokus menyantap omerice, kuhiraukan ucapan pria itu. Tidak sopan sekali membahas hal itu ketika moodku sedang buruk.
"Aku Cobra, kita bertemu di Mumei Gai kemarin ketika aku mengantar Eri. Kau mengingatku?"
Aku tetap diam, kuanggap keberadaan pria ini hanya halusinasiku.
"Dari yang kudengar kemarin sepertinya kau mengenal Smoky sejak lama, tapi kau bukan saudaranya. Hanya teman lama yang memiliki hutang budi. Apakah kau salah satu anak yang selamat dari kebakaran?"
Pertanyaan itu berhasil membuatku membeku seketika. Darimana dia tahu tentang insiden itu? Kebakaran? Itu bukan hanya sekedar kebakaran. Kuletakan sendokku lalu kutatap Cobra.
"Dilihat dari reaksi tatapanmu sepertinya benar. Aku ingin bertanya sesuatu."
"Nani?" Jawabku singkat.
"Ketika kau disana, apakah kau mengingat ada seorang pria dengan tato ular di tangan kanannya?"
Aku merogah beberapa uang lalu kuletakan di atas meja. Kutatap Cobra lagi, namun kali ini dengan tatapan tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
F*ck Low, I'm High
ActionYui Takiya, adik dari Genji Takiya sang pemimpin kelompok yakuza Ryuseikai. Ia mulai bosan dengan kehidupannya di Toarushi dan mencoba untuk mencari pengalaman yang lebih seru. Ia pun pergi ke daerah S.W.O.R.D, kawasan para geng keji dan kuat. Disan...
