Jangan lupa vote & komen
Happy Reading
*
*
*
*
*
-
"Aku akan pergi ke Festival Kembang Api dengan orang lain. Maafkan aku, Yui."
"HEEE!!!!!!"
Dan disitulah aku sadar, masalah pria adalah masalah yang seharusnya kukhawatirkan. Entah kenapa aku tiba-tiba merasa panik.
"Nande?" Aku menggelengkan kepala, salah mengutarakan pertanyaan, "maksudku, dengan siapa kau akan pergi?"
"Maafkan kan aku. Ada seorang gadis yang mengajakku lebih dulu dan aku sudah mengiyakan ajakannya."
Aku berpikir sejenak, "lalu jika dia tidak jadi pergi ke festival denganmu, apakah kau akan pergi denganku?"
Tsukasa menggaruk tengkuknya canggung, "Sebenarnya setelah dia masih ada 4 gadis lain dan mereka juga sangat ingin pergi denganku."
"Hah?" Aku memasang muka cengo, benar-benar tidak kusangka akan jadi seperti ini.
"Aku merasa bersalah jika mengabaikan mereka begitu saja."
"Aku baru tau ternyata Takajo Tsukasa sepopuler itu ya." ku dorong dadanya pelan, "Kenapa kau harus sepopuler itu sih."
Dia terkekeh, "Entahlah, aku juga tidak tahu. Maafkan aku."
Kusilangkan kedua tanganku dengan ekspresi yang kecewa.
"Sebagai gantinya, aku akan mengajakmu bermain. Bagaimana?"
Masalahnya aku tidak ingin bermain denganmu bodoh, yang kumau adalah bermesraan denganmu.
"Siapa mereka?"
Tsukasa nampak bingung mendengar pertanyaanku.
"Gadis-gadis yang mengajakmu ke Festival Kembang Api, siapa saja mereka?"
Tsukasa mulai mengingat-ingat, "Yuka dari SMA Meikei, Hikari dari SMA Fukui, 2 gadis SMP Kaisei yang tidak aku ingat namanya, dan Yurika, dia satu sekolah denganmu. Kenapa kau bertanya?"
Agar aku bisa menghabisi mereka karena telah berani mengajakmu ke festival.
"Ingin tahu saja, aku takut salah satu dari mereka ternyata temanku. Akan sulit jika kita menyukai pria yang sama."
Tsukasa terdiam setelah mendengarku, mukanya juga berubah menjadi merah. Kurasa itu karna ucapanku menyiratkan pesan bahwa aku menyukainya. Lucu sekali pria ini.
Kusentuh pipinya dengan lembut, "Kau tidak apa-apa? Wajahmu sangat merah."
Ia langsung membuang muka. Terlihat jelas sekali kalau ia sedang tersipu malu.
"Haruskah kita pergi sekarang? Kurasa kita harus pergi sekarang." Ajaknya dengan suara yang agak terbata-bata. Dia lalu berjalan mendahuluiku begitu saja.
***
Aku dan Tsukasa memutuskan untuk bermain di Arcade. Tempat yang ramai karena banyaknya jenis permainan yang ada disana. Game pilihanku? tentu saja menembak. Aku dan Tsukasa bertaruh bahwa yang kalah dalam game ini harus mengabulkan satu permintaan dari pemenang. Suara tembakan terus terdengar dengan begitu nyaring, namun itu sama sekali tidak mengganggu keseruan kami berdua. Kami tetap tertawa dan saling bercanda karena tembakan satu sama lain. Tak lama, Tsukasa menatapku dengan mata terpukau.
KAMU SEDANG MEMBACA
F*ck Low, I'm High
ActionYui Takiya, adik dari Genji Takiya sang pemimpin kelompok yakuza Ryuseikai. Ia mulai bosan dengan kehidupannya di Toarushi dan mencoba untuk mencari pengalaman yang lebih seru. Ia pun pergi ke daerah S.W.O.R.D, kawasan para geng keji dan kuat. Disan...
