Jangan lupa klik bintang sebelum membaca
Happy Reading
*
*
*
*
*
Aku menatap pantulan diriku di kaca. Aku tersenyum, ternyata aku tampak cantik memakai dress merah."Mau kemana kau?" Tanya Lao yang baru saja memasuki kamarku.
Senyumku semakin melebar, "Bukan urusanmu."
Lao menghela nafas, "Siapa lagi yang kau kencani kali ini? Kau hanya memakai dress ketika akan berkencan."
"Singa tertidur yang Mura-chan bilang, aku sudah mengatakan akan membangunkannya kan. Ngomong-ngomong, apa kau mendengar kabar tentang Mura-chan? Aku tidak bisa menghubunginya seminggu ini."
Lao menggaruk kepalanya seraya berpikir, "Tidak, aku juga tidak mendengar kabar darinya. Apa ada yang sedang terjadi?"
Aku mengingat-ingat terakhir kali bertemu Murayama, itu saat terjadi pertarungan White Rascal dan Doubt. Setelah itu, insiden tendangan Cobra. Perasaan khawatir mulai menyeruak dalam diriku.
"L, terakhir kali aku bertemu Mura-chan ada sebuah insiden yang terjadi. Apa menurutmu ia sedang dalam masalah?"
Lao duduk sambil menyilangkan kakinya, "Tergantung. Apa menurutmu insiden itu akan menimbulkan masalah?"
Aku menjawab Lao dengan penuh perhatian, "Pastinya, masalah besar."
"Kalau begitu, sepertinya kita memang harus mengkhawatirkannya."
***
Aku telah tiba di jembatan Niji, nampak Tsukasa yang sedang bersandar pada pembatas jembatan seraya bermain ponsel. Dia terlihat lebih rapi dari biasanya, dan yang pasti lebih tampan. Aku pun menghampirinya dengan santai.
"Hei, kau sudah menunggu lama?"
Tsukasa menggeleng, "Tidak lama."
"Kau pasti menunggu setengah jam yah. Jalanan sedang macet, maafkan aku."
Bohong, aku sengaja terlambat setengah jam. Alasannya? Ingin saja. Salah satu taktik berkencan, jangan terlalu bersemangat agar tidak terlihat putus asa. Apalagi di kencan pertama.
"Daijobu. Lagipula, melihat penampilanmu saat ini . . ." Tsukasa tersenyum menatapku,
". . . penantianku sepadan."
Apa ini? Aku baru tau ternyata bocah ini bisa menggoda juga.
"A-ar-arigatou." Jawabku terbata seakan-akan sedang tersipu hebat. Aku? Tersipu? Haha yang benar saja.
"Aku tahu tempat makan omurice yang enak, kau mau kesana?"
Aku mengangguk senang, "Hm'm, aku suka omurice."
Sesampainya di rumah makan, aku berbincang-bincang dengan Tsukasa sembari menunggu makanan kita disajikan.
"Aku penasaran, kenapa kau tiba-tiba mau makan malam denganku?"
Tsukasa berpikir sejenak, "Sebagai bentuk terima kasih."
Sial, aku kira karena kau mulai tertarik padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
F*ck Low, I'm High
ActionYui Takiya, adik dari Genji Takiya sang pemimpin kelompok yakuza Ryuseikai. Ia mulai bosan dengan kehidupannya di Toarushi dan mencoba untuk mencari pengalaman yang lebih seru. Ia pun pergi ke daerah S.W.O.R.D, kawasan para geng keji dan kuat. Disan...