❤ [ Bab 19 ]

167 21 0
                                    

Cahaya matahari perlahan masuk menembus kaca jendela dan merambat ke seluruh dinding kelas. Gray menundukkan wajahnya diatas meja seraya melihat keluar jendela dan melamun. Lelaki itu masih menunggu kehadiran teman sebangkunya yang tak lain adalah Will.

"Gray! Kenapa gak menjawab pesanku? Kenny bilang kau sakit makanya gak masuk sekolah kemarin. Pak Guru bilang Ayahmu yang menyampaikan izin pada beliau. Aku tahu kau belakangan ini sering telat makan karena lupa. Kau ini kenapa, sih?"

Suara Will yang memekakkan telinga membuat Gray menatap malas padanya. Gray ingin menjawab satu persatu pertanyaan dari Will, namun ketika ia hendak berbicara, Will selalu memotongnya dengan pertanyaan lain sehingga membuat Gray tak memiliki peluang untuk membuka suara. Lelaki itu hanya terdiam menunggu hingga Will berhenti mengomel agar ia memiliki kesempatan untuk berbicara. Will yang segera peka memutuskan untuk diam dan membiarkan Gray menjawab pertanyaannya.

"Dengerin dulu aku ngomong, baru kau boleh bertanya hal lain. Aku mau saja mengabari kalian kalau gak pingsan waktu itu."

"Hah? Kau pingsan? Terus sekarang gimana keadaanmu? Aku sudah sering memperingatkanmu untuk makan dengan benar, kan?" Will mengguncangkan tubuh Gray dan membuat sang empunya sedikit kesal dengan tingkahnya.

"Aku baik-baik saja. Toh, aku sudah dapat asupan yang lebih penting dari makanan." Gray menopang dagunya sembari mengalihkan pandangannya kearah lain seraya mengingat sesuatu.

"Wah, aku tahu, nih. Pasti cewek cantik yang bersamamu waktu di Berry Sweet itu, kan? Ngaku kau!" Will memukul pelan pundak Gray, namun sang empunya hanya melirik padanya dan tertawa pelan.

"Seratus." Jawab singkat Gray yang membuat Will mendengus kesal.

"Parah kau, c*k! Kok bisa sih kau dapat yang 38D? Kau pakai cheat, ya?"

"Apanya cheat? Kau pikir ini dunia game? Lagipula aku PDKT dulu kali sama dia, bukannya langsung jadian." Ucap Gray kini menatap datar pada Will.

"Ah, Gray gak asik. Sudah lama deket sama cewek tapi gak cerita sama aku." Will melipat tangannya diatas meja masih dengan wajah kesalnya.

"Males, yang ada malah kau gangguin aku sama dia terus."

"Heh, kau bisa merasakannya? Ada cewek yang sedang menatap kesal padamu, loh." Ucap Will seraya menyikut pelan lengan Gray dan tersenyum smirk.

"Hah? Siapa di-"

Gray hendak menengok kebelakang, namun dengan cepat Will menahannya karena dirinya tak ingin memperbesar masalah. Lelaki itu menatap bingung pada Will yang menurutnya bertingkah aneh, namun yang ditatap terus menahan gelak tawanya yang hendak keluar.

"Pfftt, jangan dilihat, bodoh! Kau gak tahu kalau mantanmu itu orang yang sangat sentimen?" Bisik Will yang membuat Gray menaikkan sebelah alisnya bingung.

"Lucy? Untuk apa dia merasa kesal karena mendengar obrolan yang gak penting baginya?" Tanya Gray dengan wajah polosnya dan membuat Will menghela nafas pelan.

Benar saja, dari kejauhan tampak Lucy yang tengah menatap sinis pada Gray. Gadis itu mengepalkan kedua tangannya disela kekesalan yang tengah ia rasakan. Entah mengapa ia merasa cemburu dengan kebahagiaan Gray terlebih lelaki itu telah menemukan sosok yang lebih dicintainya.

"Jadi, dia mengacuhkanku karena sudah dapat pacar baru? Ck, memang apa bagusnya pacarnya yang sekarang? Paling cewek itu gak lebih cantik dariku."

Seseorang memeluk Lucy dari belakang dan membuat gadis itu sedikit terkejut dengan kehadirannya yang menurutnya mendadak. Lucy menoleh ke belakang dan menarik sudut bibirnya tersenyum kala mendapati Nathan yang tengah berdiri di belakangnya.

Kelabu (Seri 1) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang