Surat - Rei x Eichi

449 15 30
                                    

Warning: Major Character Death

———

22 November

 

Teruntuk: Sakuma Rei

Dari: Tenshouin Eichi

 

Selamat ulang tahun!

 

Aku tidak tahu berapa usiamu sekarang, karena aku menulis ini di tanggal 22 November pada tahun terakhir kita sekolah. Juga aku sebut sebagai 'Tahun Kau Menyatakan Perasaan Kepadaku' (yang mana itu masih membuatku kaget, jujur saja). Omong-omong, kita berencana melihat bintang nanti malam, di ulang tahunmu yang kesembilan belas ini. Katamu bulan akan mati, sehingga bintang bakal terlihat sangat jelas. Aku menantikan berderingnya bel sekolah, hahaha.

 

Kau pasti bingung 'kan, Rei? Aku bukan orang yang suka menulis surat. Lebih ke bicara langsung atau kirim pesan lewat ponsel. Alasanku melakukan ini sebenarnya sederhana saja, sih.

 

Rei, maafkan aku.

 

Jika kau membaca ini, tandanya aku sudah mati.

 

Aku tidak tahu berapa tahun telah berlalu. Aku tidak tahu apakah kita masih bersama atau sudah lama pisah jalan karena tidak cocok. Aku membuat ini untuk jaga-jaga. Agar kau bisa mendapat satu ucapan ulang tahun terakhir dariku. Aku berencana untuk membeli kado besok, kemudian akan kutitipkan surat ini serta kado itu kepada Wataru. Aku tidak tahu apa yang bakal diriku beli, tapi kuharap kau suka.

 

Ini, akan menjadi hadiah paling akhirku untukmu.

 

Aku mencintaimu.

 

Aku tidak bohong. Aku sangat mencintaimu.

 

Mungkin, sejak kelas dua? Aku tidak tahu pastinya kapan. Satu detik aku menganggapmu biasa saja; detik berikutnya tiba-tiba hatiku mendamba tiap pertemuan denganmu. Aku berusaha curi-curi pandang, sengaja bertingkah arogan dan menyebalkan, hanya agar kau melihat ke arahku. Sekarang, kuakui, semua itu sangatlah konyol. Aku minta maaf telah jadi orang berengsek. Tidak heran kau membenciku.

 

Rei, kau tahu? Bulan lalu, waktu kau mengatakan, "Aku suka padamu." aku nyaris memeriksakan diri ke dokter jiwa. Sebab aku tidak pernah menyangka kau memikirkanku, bahkan menyukaiku, barang sebentar saja. Kupikir, dengan segala dosa yang kulakukan, seluruh tirani dan tindakan sok pahlawan, kau tidak akan pernah melihat ke arahku.

 

Aku menerima kenyataan itu.

 

Tapi, kau, Rei, benar-benar tidak bisa diduga.

 

Aku mencintaimu sejak lama, aku mengagumimu lebih lama lagi, dan kuharap aku bisa menghabiskan hidup panjang bersamamu.

 

 Sayangnya, kita berdua tahu itu tidak mungkin.

 

Cepat atau lambat aku akan pergi mendahuluimu. Tubuh ini tidak bisa dipercaya untuk bertahan. Kelak aku akan hilang, pergi seperti debu tertiup angin, meninggalkan impian serta memori. Kuharap esok, saat kau menerima ini, kau memiliki banyak kenangan bagus tentangku. Kuharap kau masih mencintaiku.

Miscellany [Ensemble Stars]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang