A/N: Mengandung NaruMika dan IzuLeo (sedikit, karena fanfiksi ini tentang Arashi). Nggak ada warning karena INI NGGAK ANGST SERIUS 🙏🙏🙏
Seperti biasanya, OOC. Saya minta maaf huhuhu 😢
———
Namamu Narukami Arashi, usiamu tujuh belas tahun.
Kamu satu dari sekian banyak murid kelas dua Akademi Yumenosaki. Kamu anggota dari Knights. Rambutmu pirang. Matamu ungu. Kamu lebih nyaman dipanggil sebagai wanita ketimbang pria. Kamu memahami dirimu laki-laki secara fisik, tapi kamu tahu hatimu itu perempuan (meski dulu kamu lumayan takut mengakuinya). Itu tidak mempengaruhi performamu. Kamu cantik dan kamu menyadarinya. Kamu hebat dan kamu mengakuinya.
Knights merupakan salah satu unit terkuat Yumenosaki. Tampil berwibawa serta kuat menjaga reputasi tetap di atas. Kamu adalah kakak dari seluruh anggota—setidaknya, itu yang kamu pikirkan. Kamu hafal di tempat mana saja Ritsu tertidur. Kamu tahu apa yang akan kamu katakan jika Tsukasa mulai kebingungan. Kamu sedikit tidak akrab dengan Izumi, tapi kamu mencoba dekat. Kamu menyimpan beberapa buku tulis kosong dan selusin pena kalau-kalau Leo mendapat inspirasi.
Kamu menyayangi Knights; Knights juga menyayangimu.
Makanya, karena kamu disayangi Knights, Leo langsung tahu apa yang salah denganmu.
"Naruuuuu, kamu kelihatan berbeda," komentarnya sambil mendekatkan wajah, "kamu kelihatan sedih."
Kadangkala kamu bingung. Kamu sudah yakin kamu menyembunyikan perasaanmu dengan baik, tapi selalu saja, Leo menghancurkan benteng-benteng pertahananmu hanya dengan sekali tatap. Seakan ia punya mata batin. Kamu hampir percaya dia punya mata batin.
Ritsu bangkit dari tidurnya di sofa. Masih dalam keadaan mengantuk, pelan-pelan mengucek mata merah, suaranya serak baru bangun. "Nacchan sedih kenapa?" Dan kamu tidak bisa tidak merasa hangat. Sebab Ritsu tetap memikirkanmu walau tengah keluar-masuk alam mimpi.
Kamu tertawa. Ringan dan lugu. Layaknya gadis remaja baru tahu dunia luar. Memberi kesan kamu perempuan polos mudah ditipu yang tak mungkin berdusta. Kamu berusaha menutup hatimu meskipun kamu tahu itu mustahil karena ada Leo. Kamu tetap mencoba berbohong, atau paling tidak, tidak sepenuhnya bicara jujur.
"Bukan masalah besar, kok. Cuma ... hm ... bagaimana bilangnya ya, dilema?"
"Naru dilema karena apa?" Leo bertanya, tangannya gemetar hebat, dan kamu tahu pasti penyebab hal itu. Dengan sigap kamu merogoh tasmu, mengeluarkan sebuah pulpen dan buku, lalu menyerahkannya tanpa suara ke arah Sang Raja. Leo tersenyum lebar, mengangguk terima kasih. Seraya berteriak, "Inspiration!" ia mulai menulis tangga-tangga nada. Kamu berhasil menangkap do-re-la-si sebelum merasa pusing karena tiba-tiba kerumitan melodinya berubah total.
Pertanyaan Leo dilupakan oleh Leo sendiri. Kamu berharap yang lain mengikuti. Namun, kamu lupa, di Knights ada Tsukasa.
"Narukami-senpai, dilema karena apa?"
Kamu mengutuk dalam benak.
Kamu menyayangi Tsukasa, itu jelas, tapi terkadang, kamu kurang suka sifat pekanya. Dia boleh saja punya pikiran simpel, sayangnya dia kelewat peka.
Kalau sudah begini tinggal menunggu waktu sampai—
"Halo."
—Izumi datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miscellany [Ensemble Stars]
FanfictionKumpulan cerita pendek. --- Mengandung bxb, boy x boy, bl, homo. Mungkin akan ada bxg atau bahkan gxg, tergantung seperti apa ide yang datang. Yang jelas, saya hanya menulis chara x chara, tidak ada reader atau OC. Ensemble Stars © Happy Elements Fa...