Warning: Death, murder, crossover with Omniscient Reader's Viewpoint tapi gak perlu baca ORV juga bisa kok
A/N: Ini nggak rapi, tapi gapapa lah. Soalnya saya cuma nuang hasrat pengen lihat Enstars x ORV hahaha
———
SKENARIO UTAMA #1
BUNUH SATU ATAU LEBIH MAKHLUK HIDUP
Tingkat Kesulitan: F
Batas Waktu: 30 menit
Hadiah: 300 koin
Konsekuensi: Kematian
———
Maa-kun tidak bergerak lagi.
Selama lebih dari setengah jam Ritsu termenung di tempatnya mempertahankan nyawa. Di atas Maa-kun, menindih pinggangnya, dengan tangan masih kuat mencekik leher kemerahan. Pun, kini telah berubah ungu tua kebiruan.
Maa-kun tidak melawan.
Sama sekali.
Dia rela. Rela akan nasib terbunuh tanpa sempat berjuang.
Tanpa mau berjuang.
Kelas 2B hening. Kecuali tangisan juga jerit penyesalan. Arashi memukul lantai keras-keras sampai tinju berdarah sembari meraung frustrasi, menolak melihat Kagehira yang telah lama berhenti bernapas. Ada Koga, memuntahkan darah tanpa bisa bangkit duduk, sebentar lagi dia pasti mati. Yuzuru, duduk di atas meja, gunting merah dalam genggaman, menatap kosong dua mayat laki-laki di bawah kaki.
Menjijikkan. Menyedihkan. Memuakkan. Padahal pagi ini Ritsu masih sempat bercanda dengan Maa-kun. Mereka punya rencana kencan sepulang sekolah. Harusnya sore ini Ritsu menghabiskan waktu memeluk Maa-kun, mungkin mencuri cium, bukannya ini.
Bukannya membunuh Maa-kun.
Sejak awal, hati nurani Maa-kun terlalu murni. Sejak awal, cuma Ritsu yang Maa-kun berikan izin untuk memutus kehidupannya.
"Bunuh aku, Ritsu."
"Maa-kun, apa kau gila? Aku tidak akan—"
"Ini satu-satunya cara kau bisa hidup!" bentak Maa-kun, tak sebanding dengan suara sekitar, "bunuh aku! Aku tidak mau mati kecuali karena jari-jarimu!"
"Aku tidak akan membunuhmu! Kita bisa bunuh orang lain, aku tidak peduli! Aku tidak ingin kau mati!"
"AKU JUGA TIDAK MAU KAU MATI, RITSU!!"
Mereka bertengkar hebat. Ritsu ingat Maa-kun menangis. Di tengah kekacauan dan pembantaian, hati-hati mengangkat pergelangan Ritsu, lalu meletakkannya ke leher sendiri.
"Aku takut kematian, tapi kalau ini kau, aku tidak masalah."
Maa-kun menjatuhkan diri ke belakang, punggung membentur lantai, memaksa Ritsu menekannya ke bumi.
"Aku tidak yakin bisa bertahan hidup. Jadi lebih baik mati sekarang ketimbang menderita nanti."
Iris hijau Maa-kun, begitu sarat akan emosi, akan kesedihan serta duka, pun cinta membuncah, meneteskan air mata lagi dan lagi. Banyak. Sampai pipi basah. Ritsu sadar dia juga terisak.
"Kamulah yang punya kemampuan. Jadi bunuh aku sekarang, kemudian hiduplah di dunia yang hancur ini. Aku percaya padamu."
Tak kuasa melihat ekspresi itu lebih lama, Ritsu menurut.
"Aku mencintaimu."
Adalah kalimat terakhir yang Maa-kun ucapkan. Sebelum ia tersedak dan mati lemas kehabisan napas.
———
SKENARIO UTAMA #1 TELAH BERAKHIR
Orang yang selamat di kelas 2B Jurusan Idol Akademi Yumenosaki: 3 orang
———
Berengsek. Berengsek. Berengsek. Bangsat. Bangsat. Bangsat.
"Aku akan bertahan hidup, Maa-kun," bisik Ritsu setelah mampu menemukan suara kembali, "aku akan bertahan hidup dan aku akan meninju siapapun yang bertanggung jawab atas semua ini," sebab Dia telah berani-beraninya membuat Ritsu membunuh Maa-kun, biadab, "aku janji."
Pelan-pelan, ditikam rasa sayang, Ritsu menunduk. Mengecup dahi Maa-kun untuk terakhir kali, sebelum menutup kelopak matanya supaya ia bisa istirahat.
"Jadi lihat aku dari atas sana. Aku tidak akan mengecewakanmu."
Ritsu berdiri, menarik napas panjang, kemudian berjalan mantap ke luar ruangan.
Sebuah layar biru muncul di depan mata. Huruf-huruf di sana menyala terang laksana punya tujuan membutakan.
———
SKENARIO UTAMA #2
KAMU SEDANG MEMBACA
Miscellany [Ensemble Stars]
أدب الهواةKumpulan cerita pendek. --- Mengandung bxb, boy x boy, bl, homo. Mungkin akan ada bxg atau bahkan gxg, tergantung seperti apa ide yang datang. Yang jelas, saya hanya menulis chara x chara, tidak ada reader atau OC. Ensemble Stars © Happy Elements Fa...