Miscellany [Ensemble Stars]

Segara dan Nahkoda - Hibiki Wataru

Written in lowercase

———

hati manusia tak ubahnya segara yang membara.

dan kamu ...,

adalah nahkoda.

nahkoda tanpa nama dan seragam. tanpa kapal dan tujuan. nahkoda putus asa menyetir sepotong kayu lapuk di tengah ombak menggulung-gulung siap membunuh.

perasaan manusia adalah tentang samudera dan nahkoda. perasaan manusia adalah tentang mengasihi dan mendendam. perasaan manusia adalah tentang tersenyum atau menyendu. tertawa atau menangis.

serta puluhan rasa di antaranya.

segara tak punya ampun. segara bertindak atas hasratmu yang paling dalam. segara merupakan segalanya yang menjadikan manusia sebagai manusia.

nahkoda punya tugas kecil, tetapi krusial. di atas potongan kayu hampir tenggelam, ia mengatur bagaimana kamu berlaku atas segara.

akankah kamu tertawa bila senang, atau menangis bila sedih. atau justru akankah kamu tertawa sambil menangis? menyayang sambil berduka? membenci sambil mencinta?

segara tidak punya akhir; nahkoda tidak bisa berhenti.

manusia normal punya sepasang: segara dan nahkoda.

nahkoda milik wataru sudah lama mati tenggelam sebab samuderanya tak punya belas kasih.

wataru tidak tahu cara bedakan apa itu kebahagiaan dengan apa itu kesedihan.

semua sama. sama. sama. sama. sama. sama. sama.

apa yang dia rasakan? apa yang seharusnya hibiki wataru rasakan?

apakah itu senang? atau pilu?

apakah itu lega? atau putus asa?

apakah itu asmara? atau benci?

tidak tahu emosi sama saja dengan tak bisa merasakan. tidak bisa merasakan sama saja dengan tak mampu bersimpati dan punya empati.

wataru bisa berdusta, itu keahliannya. wataru bisa berbohong dan mengarang dan berlagak paham.

namun, ia tetap cuma main pura-pura sebagai manusia.

manusia yang tak bisa merasakan perasaannya sendiri bukanlah manusia.

setidaknya, itu yang wataru percayai.

———

Terima kasih untuk idenya, temanku 🙏💕